Sekilas Info

Marwah DPI Sebagai Pegangan Keadilan Pers

Logo Dewan Pers Indonesia

Menurut teman seprofesi saya, wartawan itu dari dahulunya independen dan belum di ubah sampai sekarang. Namun masih adakah independen itu? Jika ada, mengapa begitu mudahnya di utak atik.

Penulis: Yohandri Akmal

Sesungguhnya wartawan itu HEBAT, wartawan itu CERDAS, baik dalam ketajaman berpikir maupun kepiawaian menyajikan informasi. Namun jangan jadikan kehebatan dan kecerdasan itu, diam ketika diatur oleh secuil PECUNDANG penghianat pers.

Wartawan itu KRITIS, wartawan itu pekerja SOSIAL, dan kerja wartawan merupakan pekerjaan MULIA. Namun jangan jadikan kekritisan, kesosialan dan kemuliaan itu berbanding terbalik dengan merunduk pada verifikasi media demi mengharapkan kontrak PUBLIKASI.

Jadilah wartawan kritis tanpa mau dibodoh-bodohi, tampillah sebagai wartawan SEJATI tanpa mau dipecundangi. Sesama Perusahaan Pers, jangan saling jatuh menjatuhkan. Sesama organisasi Pers, jangan mau berbenturan.

Berharap dapat rezeki dari kontrak publikasi memang pilihan setiap wartawan, tapi bukan berarti membisu ketika diobok-obok oleh slogan Uji Kompetensi asal jadi.

Inginkan kemajuan Perusahaan Pers memang pilihan setiap pengusaha media, namun bukan berarti mesti terinjak harga diri oleh verifikasi suka-suka.

Dulu Media Pers dianggap sama bila melakukan kegiatan jurnalistik sebagaimana mestinya. Namun sekarang sudah berbeda. Kini, Koran, Penerbit, Portal Berita Online dan Radio memiliki nilai karir dengan verifikasi. Antaranya, Belum Terverifikaasi, Terferivikasi Administrasi dan Terverifikasi Faktual.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Penulis: Yohandri Akmal
Editor: Redaksi

Baca Juga