Sekilas Info

Kekuatan Publik dan Media dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua

Kadiv Propam Polri Nonaktif saat mendatangi Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait tewasnya Brigadir Yosua di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri beberapa waktu lalu. Foto. Ist

Para editor hingga jurnalis tak bisa lepas dari perbincangan publik di media sosial. Isu-isu pembunuhan Brigadir J banyak bertebaran di platform media sosial.

Komunikasi interpersonal antarwarganet saling terjalin mengomentari isu ini.

Postingan gambar dan tulisan muncul dengan wacana masing-masing yang akhirnya mengerucut pada perbincangan yang sama soal pembunuhan Brigadir J.

Bahkan wacana yang ditampilkan, mungkin saja bisa lebih cepat atau tidak ditampilkan di media mainstream.

Sayangnya wacana yang dimunculkan di media sosial belum tentu bisa diverifikasi kebenarannya.

Tidak adanya filter informasi ataupun seleksi isu membuat publik bisa berspekulasi masing-masing atas kasus ini.

Akibatnya, warganet bisa tergiring isu yang tidak benar. Persoalan ini menjadi peluang bagi media mainstream untuk bisa menggiring publik ke agenda yang benar.

Masyarakat masih berharap bahwa agenda media diperlukan untuk mengungkapkan kebenaran.

Kendati media mainstream juga mengumpulkan fakta dari perbincangan warga di media sosial, namun media mainstream ketat dengan seleksi informasi dan verifikasi.

*Penulis adalah Dosen FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Artikel ini dikutip dailyklik dari kompas.com yang telah tayang di https://nasional.kompas.com/read/2022/08/12/07465281/kekuatan-publik-dan-media-dalam-kasus-pembunuhan-brigadir-yosua?page=all

Selanjutnya 1 2 3 4 5
Penulis: Ninik Sri Rejeki/ Olivia Lewi Pramesti
Editor: Redaksi
Photographer: Ist

Baca Juga