Berani Bersuara demi Kebenaran

Di zaman sekarang, sebagai orang Kristen apa yang mesti dilakukan untuk menyatakan kebenaran itu? Kebenaran itu ditujukan kepada siap dan bagaimana kita menyalurkan kebenaran itu? Melalui teks ini, kita belajar dari bagaimana Yesus menyatakan kebenaran itu, yakni, berani menyampaikan kebenaran berdasarkan kasih Allah.

Belajar dari sikap Yesus, mestinya kita berdiri teguh di atas kebenaran iman, dan terus setia dan berani menyatakan kebenaran berdasarkan kehendak Allah.

Sebagai orang Kristen, kita tidak boleh beri ruang kompromi terhadap sesuatu yang tidak benar, yang tidak memancarkan kebenaran Allah. Yesus tidak hanya melihat dan menerapkan kebenaran di lingkup yang besar, tetapi juga sampai pada lingkup-lingkup terkecil dalam kehidup manusia. Sebagaimana yang Yesus lakukan, maka kita pun tidak boleh hanya menerapkan kebenaran hanya kepada orang-orang tertentu.

Kita hanya memfokuskan kebenaran pada lingkup yang lebih besar saja. Kita mengabaikan lingkup yang lebih kecil, katakanlah, keluarga, sahabat, isntansi tempat kita kerja, dan lain sebagainya.

Kebenaran harus diterapkan di setiap kehidupan dimana saja kita berada, dan dalam keadaan apapun.
Kita mesti meneladani Yesus, yang setia pada kebenaran, berani menyuarakan kebenaran, dan berpihak kepada yang termarginal yang menjadi korban ketamakan penguasa.

Walaupun, kita harus mende mendapat ancaman, ditolak, dan bahkan diancam. Sebab hanya dengan menunjukan kesetiaan dalam kebenaran, maka kita mampu menunjukkan, serta memancarkan teladan Yesus yang selalu berpihak pada kebenaran.

Belajar dari Yeruslem, pusat keagamaan, kebenaran Allah saja ditolak. Di hari ini, jangan kita menciptakan gereja yang demikian. Kemudian dari pada itu, kita tidak melahirkan generasi-generasi yang menolak Allah. Tetapi melalui persekutuan, kita menciptakan sebuah keluarga sebagai basis, dimana kebenaran Allah terus bertakhta. Semoga!