Sekilas Info

Intelektual: Tradisional dan Organik?

Dr Albertus Patty

Kelompok intelektual yang kedua inilah yang komit pada panggilannya untuk membela kepentingan masyarakat yang sering menjadi korban hegemoni dan dominasi penguasa dan kaum oligarki.

Kelompok intelektual ini bukanlah kaum yang suka membeo terhadap penguasa. Mereka bukan intelektual yang anti terhadap penguasa.

Mereka konsisten mempertahankan sikap kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang bermasalah yang mengorbankan kepentingan masyarakat banyak.

Menurut Vedi Hadiz, di Indonesia ini sudah terlalu banyak intelektual tradisional. Dan ironisnya, kita sangat kekurangan intelektual organik.

Padahal dari kelompok yang terakhir inilah kita bisa mengharapkan adanya suara kenabian yang berjuang bagi kepentingan kaum voiceless yang sering termarjinalkan.

Quo Vadis PIKI? Selamat berkongres!

Pecah Kopi
10 April 2021

Tentang penulis: Mantan Ketua Harian PGI, Lulusan Magister bidang Adult Education di Indiana University of Pennsylvania (IUP) USA, Pendeta jemaat GKI Maulana Yusuf Bandung.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Albertus Patty
Editor: Redaksi

Baca Juga