Semana Santa Bukan untuk Konten: Pesan dari Larantuka untuk Umat Zaman Now

DAILYKLIK.ID, Larantuka – Di tengah hiruk-pikuk kamera ponsel dan deretan unggahan Instagram Stories yang membanjiri media sosial, sebuah suara tegas dari Larantuka mengingatkan kita semua: Semana Santa bukan ajang pamer, apalagi konten. Ia adalah perjalanan jiwa.
Adalah Mariani Gema Galgani (25), peziarah muda asal Maumere, yang lantang menyuarakan kekhawatiran ini. "Semana Santa itu bukan tempat buat selfie dan konten aesthetic. Ini soal iman dan kontemplasi," katanya saat ditemui usai mengikuti rangkaian doa di Kapela Maria, Kamis malam.
Semana Santa di Larantuka, yang sudah berlangsung lebih dari 500 tahun, memang selalu menjadi magnet. Kota yang dikenal sebagai "Kota Seribu Kapel" ini bukan hanya menyimpan warisan Katolik dari masa Portugis, tetapi juga kesetiaan umat yang tak lekang oleh zaman.
Namun, di era digital ini, muncul tantangan baru: bagaimana menjaga kesakralan prosesi ketika banyak orang datang hanya untuk ‘dilihat ikut’?
“Banyak yang datang, tapi hanya untuk konten. Padahal Semana Santa menuntut kesiapan hati, bukan sekadar kehadiran fisik,” tegas Mariani.
Komentar