Tanggapi Presiden 3 Periode, Aktivis 98 Soroti Sikap Bobby Nasution dan Gibran
Medan - Aktivis 98 menyoroti pernyataan sikap Walikota Medan, Bobby Nasution terkait tanggapannya soal Presiden 3 periode.
Walikota Medan, Bobby Nasution memberi tanggapan terkait aksi mahasiswa di Medan dan sejumlah daerah di Sumatera Utara (Sumut), yang mengusung isu menolak wacana presiden 3 periode.
Aktivis Perhimpunan Pergerakan 98, Torang Afta Susilo Siregar mengatakan Bobby dan Gibran telah melakukan pelanggaran etika sebagai kepala daerah.
Jika pun Bobby dan Gibran menerima aspirasi demonstrasi mahasiswa yang menolak Jokowi 3 periode, lanjut Torang, tak seharusnya Bobby dan Gibran menyatakan sikap Presiden Jokowi telah menolak 3 periode.
"Saya tidak ada melihat mahasiswa demo ke kantor Bobby Nasution. Tapi sebagai Wali Kota dia bicara ke media bahwa Jokowi menolak 3 periode. Tidak pantas sebagai Wali Kota dia ikut-ikutan mengeluarkan pernyataan politik. Jika pun ada demo ke kantor, Bobby cukup seperti kepala daerah atau Ketua DPRD yang berjanji akan meneruskan aspirasi pengunjuk rasa kepada pemerintah pusat," kata Torang dalam keterangan persnya, Kamis (14/4/2022).
Lain halnya, sambung Torang, kalau Bobby dan Gibran bicara bukan sebagai Walikota.
"Kalau bicaranya sebagai anak dan menantu silahkan saja membela Jokowi. Tapi sebagai Walikota, mereka berdua tidak boleh menjadi juru bicara Presiden Jokowi apalagi ini urusan politik. Presiden Jokowi saja sudah melarang menterinya bicara soal penundaan Pemilu hingga usulan Jokowi 3 periode," ujar aktivis alumni Sastra USU ini.
Torang mencium adanya niat Bobby Nasution dengan sengaja menghangatkan isu Jokowi 3 periode untuk memantik simpati bahwa Jokowi tidak pernah berniat menunda Pemilu dan menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
"Padahal faktanya Jokowi tidak melarang kepala desa yang menyampaikan sikap mendukung 3 periode Jokowi bahkan dihadapan Jokowi secara langsung. Jokowi baru bereaksi ketika demo mahasiswa ada dimana-mana," kata Torang.
Komentar