Sekilas Info

Sejarah Desa Bawõmataluo dan Tradisi Lompat Batu di Nias Selatan

Tradisi Lompat Batu di Desa Bawõmataluo, Nias Selatan.
Tradisi Lompat Batu di Desa Bawõmataluo, Nias Selatan.
Nisel - Berbagai tempat wisata kini menjadi sasaran bagi warga untuk pengisi hari libur jelang Tahun Baru 2022. Desa Bawõmataluo kini menjadi salah satu objek yang mulai ramai dikunjungi wisatawan, termasuk warga lokal.

Desa Bawõmataluo merupakan salah satu desa yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, yang terletak di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara.

Menurut catatan sejarah, nama desa Bawõmataluo berasal dari bahasa Nias yaitu Bawõ yang berarti "Bukit" dan Mataluo yang berarti "Matahari". Nama ini sesuai dengan lokasinya yang terletak di atas bukit dengan ketinggian 324 meter diatas permukaan laut (dpl). Tempat wisata ini, dapat diakses dengan mengunakan tranportasi darat seperti kendaraan roda dua maupun roda empat.

Desa Bawõmataluo ini tidak hanya sekedar desa seperti pada umumnya. Desa ini memiliki berbagai keindahan yang dapat dinikmati setiap wisatawan. Penduduk desanya juga masih sangat lekat dengan adat dan budaya.

Hal itu ditandai dengan terpeliharanya rumah-rumah tradisional yang masih berdiri kokoh. Struktur bangunannya terlihat sangat kuat serta memiliki bentuk yang unik. Selain itu, dihalaman rumah terdapat batu-batu megalit yang memiliki arti tertentu dan masih terawat hingga saat ini.

Tradisi Lompat Batu

Keunikan lain yang disuguhkan Desa ini yakni terdapat batu-batu yang tersusun kurang lebih setinggi dua meter. Batu tersebut berkaitan dengan tradisi masyarakat setempat yakni tradisi Lompat Batu.

Tradisi Lompat Batu ini merupakan ritual budaya untuk menentukan apakah seorang pemuda sudah dapat diakui sebagai pemuda yang beranjak dewasa atau belum, baik secara fisik maupun mentalnya.

Rumah Adat di Desa Bawõmataluo
Rumah Adat di Desa Bawõmataluo

Keunikan inilah membuat Desa Bawõmataluo populer di kalangan masyarakat lokal, hingga ke kanca internasional.

Selain itu, Desa Bawõmataluo juga menyediakan pakaian tradisional yang bisa digunakan para wisatawan. Dan jika kedatangan tamu terhormat, maka masyarakat akan menyambut dengan tarian tradisional.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Flori Berta Gulo
Editor: Redaksi

Baca Juga