Sekilas Info

Dua Wartawan Australia Menembus Papua Barat, Raih Penghargaan Jurnalisme

Kristo Langker dan Kirsten Felice sesudah wawancara dengan Lamek Taplo dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat serta Sebby Sambom, juru bicara TPN-PB, yang menemani kedua wartawan, menyeberang dari PNG ke Papua Barat, pada September 2024. ©Paradise Broadcasting

DAILYKLIK.ID, Jakarta – Dua wartawan Paradise Broadcasting, media baru dari Sydney, Australia, yang meliput pemakaian roket dan mortar oleh aparat keamanan Indonesia terhadap orang asli Papua di Pegunungan Bintan, mendapat Penghargaan Oktovianus Pogau dari Yayasan Pantau untuk keberanian dalam jurnalisme.

Yayasan Pantau menghargai karya Kristo Langker dan Kirsten Felice, yang melintasi hutan dan sungai, berjalan kaki melintas perbatasan Papua Nugini dan Indonesia, tanpa visa Indonesia, guna menemui belasan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, guna menerangkan pertempuran “asimetris” mereka dengan aparat keamanan Indonesia di Pegunungan Bintang.

“Salut buat Kirsten Felice dan Kristo Langker, dua jurnalis muda yang sangat berani,” kata Yuliana Lantipo dari Yayasan Pantau, Jumat (31/1/2025).

“Mendatangi wilayah konflik di Papua bukan hal yang mudah dan tidak murah, ditambah resiko keamanan yang sulit, apalagi mereka warga negara asing,” tambah Lantipo.

Paradise Broadcasting didirikan Kristo Langker pada 2023. Media ini khusus untuk liputan panjang. Sebelumnya, ia menulis liputan soal penculikan pilot Selandia Baru di Pegunungan Tengah. Judulnya, Hostage Land: Why Papuan Guerrilla Fighters Keep Taking Hostages.

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6
Penulis: Isak Silak
Editor: Redaksi DailyKlik
Photographer: Dokumen Yayasan Pantau

Baca Juga