Direktur Eksekutif MPSI Kritik Apologi Panglima Komando Armada I, Kasus Penembakan Bos Rental Mobil

DAILYKLIK.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif Merah Putih Stratejik Institut (MPSI), Noor Azhari, mengkritik tajam pernyataan Panglima Komando Armada I, Laksamana Madya Denih Hendrata, terkait pembelaan terhadap anggota TNI Angkatan Laut (AL) yang terlibat dalam kasus penembakan pemilik rental mobil, Ilyas Abdurrahman, di Rest Area Tol Tangerang-Merak. Pernyataan tersebut dinilai melukai hati masyarakat dan mencerminkan degradasi nilai-nilai TNI sebagai tentara rakyat.
“Pernyataan yang menggunakan narasi ‘kill or be killed’ sebagai pembelaan justru berbahaya dan mencederai citra TNI. Ini menciptakan jarak antara militer dan masyarakat sipil,” kata Noor Azhari, Sabtu (11/1/2025).
Ia juga mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera memerintahkan pengusutan tuntas kasus ini dan mencopot pejabat TNI yang memberikan pembelaan terhadap tindakan kriminal. "Pejabat seperti ini harus dipecat. Presiden harus menunjukkan komitmen terhadap keadilan," tegasnya.
Kasus ini bermula dari penggelapan mobil rental milik Ilyas Abdurrahman yang dilakukan oleh Ajat Sudrajat menggunakan identitas palsu. Mobil Honda Brio milik korban berpindah tangan beberapa kali hingga akhirnya dibeli oleh oknum TNI AL berinisial AA dengan uang muka Rp 40 juta.
Panglima Komando Armada RI, Laksamana Madya Denih Hendrata, menyatakan bahwa AA sempat ingin membatalkan pembelian karena penjual tidak dapat menunjukkan dokumen kendaraan. Namun, AA akhirnya membawa mobil itu setelah dibujuk oleh penjual.
Komentar