Pakar Soroti Masalah Rekrutmen Afirmatif TNI-Polri Asal Papua

dailyklik, Jakarta - Banyaknya kasus disertir anggota TNI-Polri di wilayah konflik Papua, turut disoroti Peneliti Senior Human Studies Institute (HSI), Syurya M Nur.
Rekrutmen afirmatif untuk TNI dan Polri bagi orang asli Papua menjadi langkah penting, namun perlu evaluasi besar untuk menjamin tidak adanya masalah kasus disertir berikutnya.
"Rekrutmen afirmatif merupakan langkah penting dalam memastikan representasi yang lebih inklusif dan memperkuat kesatuan nasional," jelas Syurya M Nur dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (28/06/2024).
Menurut Syurya, perlu adanya evaluasi terkait penempatan personel yang harus dikelola dengan cermat.
"Gunanya untuk menghindari potensi disertir atau pembelotan, terutama di wilayah asal yang rentan terhadap gerakan separatisme," katanya.
Terlebih belum lama ini publik dikejutkan adanya kasus penyergapan disertir TNI Denis Murib yang bergabung dengan kelompok gerakan separatisme Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Paniai pada pertengahan Juni ini dan kasus disertir anggota asal Polres Yalimo Bripda Anke Mabel yang bawa kabur 4 pucuk AK2000P dengan ratusan amunisinya.
"Kita sangat prihatin ya soal kasus demi kasus yang terjadi dari anggota TNI-Polri afirmatif Papua ini, niatannya baik afirmatif ini, namun harus cermat dan evaluasi besar terhadap rekrutmen afirmatif ini jika tidak mau terulang kasus serupa," tegasnya.
Komentar