Sekilas Info

Terkait Polisi Tewas di Mampang, Kapolri Diminta Evaluasi Penugasan Ajudan dan Walpri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.(Antarafoto)

Dailyklik.id, JAKARTA - Direktur Eksekutif Human Studies Institute Rasminto meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi penugasan anggota polri menjadi ajudan dan walpri. Hal itu diminta terkait dengan tewasnya seorang anggota polisi di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, akibat bunuh diri.

"BKO (bawah kendali operasi) anggota polri yang melekat sebagai ajudan maupun walpri (pengawal pribadi) ini berpotensi adanya konflik kepentingan antara tugas resmi sebagai anggota polri dengan kepentingan pribadi, termasuk bisnis pengusaha," ungkapnya, Selasa (30/4).

Dia mengatakan, penugasan sebagai ajudan dan walpri pengusaha bisa mengalihkan fokus anggota polri dari tugas pokok keamanan dan penegakan hukum. Jika terlibat terlalu dalam atau terlalu dekat dengan individu atau pengusaha tertentu maka akan berisiko terhadap kredibilitas anggota polri.

Salah satu risikonya adalah dapat berpengaruh pada psikologis anggota. Penugasan di lingkungan luar polri, apalagi dalam lingkungan bisnis, bisa menimbulkan tekanan psikologis bagi anggota polri. Terutama jika terlibat dalam aktivitas yang bertentangan dengan kode etik atau hukum.

"Risiko yang paling nyata adalah terjadinya kasus bunuh diri Brigadir RA yang barangkali dipengaruhi beban psikologisnya," kata dia.

Selanjutnya 1 2 3 4

Baca Juga