Opini
Pentingnya Kritik dan Godaan Demagogi

Dengan demikian, devil’s advocate mendorong pemeriksaan yang menyeluruh, perdebatan yang sehat, dan membantu mengidentifikasi potensi kelemahan, konsekuensi yang tidak diinginkan, atau aspek yang terlewatkan yang dapat memengaruhi hasil atau efektivitas kebijakan publik.
Dengan menantang dan memberikan sudut pandang alternatif, mereka berusaha memastikan proses pengambilan keputusan lebih menyeluruh atau lebih peduli kepada yang lemah.
Peran semacam ini ditemukan di pihak oposisi yang berkualitas, di media, para pemikir, atau lembaga-lembaga akademis, di mana analisis kritis dan perspektif skeptis berkontribusi pada pemahaman yang lebih menyeluruh tentang isu-isu politik. Peran devil’s advocate bukan menghambat pengambilan keputusan, melainkan untuk meningkatkan kualitas kebijakan.
Baca juga: Stop Politik Para Penghianat
Hanya saja, ketika peran devil’s advocate melewati batas, lalu menjadi kritik destruktif, akan berakibat negatif pada proses politik. Kritik destruktif berfokus hanya merongrong dan meremehkan gagasan tanpa menawarkan alternatif atau solusi yang berharga.
Kritik destruktif berfokus hanya merongrong dan meremehkan gagasan tanpa menawarkan alternatif atau solusi yang berharga.
Pendekatan ini cenderung mendorong polarisasi, mencipta lingkungan beracun yang penuh ketegangan dan rentan konflik, karena menghalangi kemampuan untuk menemukan konsensus atau merecoki keputusan. Lalu, devil’s advocate pun berubah fungsinya menjadi demagog.
Baca juga: Blokade Politik
Teknik-teknik demagogi
Demagog biasa terlibat dalam taktik serangan pribadi, menyebarkan informasi yang didistorsi, atau menggunakan bahasa yang menghasut untuk mendiskreditkan sudut pandang yang ditentangnya. Alih-alih mendorong perdebatan sehat dan analisis tajam melalui perspektif yang berbeda, demagog lebih memprioritaskan upaya melemahkan lawan, mementahkan diskusi, dan mencegah terjadinya konsensus.
Dalam politik, penting untuk membedakan antara skeptisisme yang sehat dan kritik yang merusak.
Skeptisisme sehat mengambil bentuk kritik untuk (i) menawarkan wawasan yang berharga, dan mendorong solusi alternatif demi pengambilan keputusan yang relevan dan responsif terhadap kebutuhan publik; (ii) memberikan argumen logis dan bukti yang memadai sehingga mendasarkan pada rasionalitas dengan mendorong analisis kritis adalah cara memastikan semua sudut pandang dipertimbangkan.
Baca juga: Ayam atau Telur: Mana yang Lebih Dulu? Akhirnya Sains Menjawab
Sementara, kritik yang merusak menimbulkan polarisasi, menghambat kolaborasi, menebar kebencian, dan menyemai ketegangan sehingga rentan konflik. Saat menghadapi kritik yang merusak, penting untuk menahan diri untuk tidak bereaksi terhadap serangan pribadi atau respons emosional.
Komentar