Sekilas Info

Cara Masyarakat Desa Bulu Cina Lepas dari Jerat Rentenir

Seluruh peserta diskusi bedah buku dan penulis berfoto bersama di Aula Kantor Desa Bulu Cina, Kamis (22/9). Selain membedah, diskusi ini juga dirangkai dengan peluncuran buku “Bangun Ekonomi Sedulur”.

dailyklik, Deli Serdang - Masyarakat Desa Bulu Cina, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) memiliki cara inovatif untuk melawan kemiskinan. Setelah bertahun-tahun dicengkeram rentenir, masyarakat Bulu Cina mendirikan koperasi bernama Bangun Ekonomi Sedulur (BES).

Dari modal awal sebesar 920 ribu rupiah, kini BES berhasil mengembangkannya menjadi 250 juta rupiah dalam waktu enam tahun. Koperasi ini mampu menolong 150 orang anggotanya.

Di banyak tempat, tidak sulit menemukan kemiskinan, tetapi tidak selalu mudah menemukan kelompok masyarakat yang mau berjuang secara bersama-sama menghadapi kemiskinan.

Di Bulu Cina ada kelompok masyakakat yang menamai diri sebagai KPMD (Komite Pemberdayaan Masyarakat Desa). Kelompok masyarakat ini gigih berjuang melawan kemiskinan agar bisa terlepas dari jerat rentenir.


Baca juga:
Peran Penting Pemilih Pemula dalam meningkatkan Partisipasi Politik pada Pemilu Serentak
Pemerintah Disarankan Tingkatkan Anggaran Sektor Pertanian, Ini Alasannya


KPMD sendiri sejak awal berdiri tahun 2012 bersepakat untuk membangun ekonomi saudara-saudara mereka yang terjerat kemiskinan. Mereka urun dana seribu rupiah per keluarga secara rutin untuk membantu keluarga sedulur.

Uang hasil urunan ini yang awalnya hanya belasan ribu mereka gunakan sebagai modal awal mendirikan koperasi yang dinamai BES (Bangun Ekonomi Sedulur). Melalui koperasi BES, KPMD secara perlahan mampu membantu masyarakat yang terjerat kemiskinan.

“Banyak sekali warga Desa Bulu Cina terjerat utang kepada rentenir. Jerat rentenir ini ada hampir di semua dusun di sana. Fenomena ini bertolak belakang dengan sejarah Bulu Cina yang pernah menyumbang ratusan triliun rupiah dari komoditas Tembakau Deli,” kata Dedy Hutajulu, salah satu penulis buku saat acara bedah buku berjudul “Bangun Ekonomi Sedulur” yang digelar di Aula Kantor Desa Bulu Cina, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (22/9).

Masyarakat yang terjerat utang ini, kata Dedy, mengalami banyak masalah seperti usahanya tumpur, anak putus sekolah, diteror rentenir, lari malam, makan diirit, terpaksa jual diri, hidup berpindah-pindah dan muncul kebiasaan baru yaitu senang mengutang. Masalah-masalah ini laksana lingkaran setan yang sulit diputus.

Namun, dari koperasi BES kita bisa melihat bahwa persoalan ini bisa dibereskan. Ada banyak contoh masyakarakat anggota Koperasi BES yang mampu lepas dari jerat rentenir dan kini mereka bisa hidup mandiri secara ekonomi.

Salah satunya, Bu Rubikem dengan usaha warung mi sopnya yang dibangun dengan pinjaman dari koperasi BES, atau Kasio, taipan furniture yang sempat terpuruk namun berkat kegigihan dan kerja kerasnya dibantu pinjaman lunak dari koperasi BES, akhirnya usaha mebelnya bangkit lagi.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Deddy Hutajulu
Editor: Redaksi

Baca Juga