Sekilas Info

Ini Skill Penting untuk Unggul Bersaing di Bursa Kerja

Ini Skill Penting untuk Unggul Bersaing di Bursa Kerja.

Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, inklusif dan keragaman di lingkungan kerja telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan. McKinsey dalam survey Tahun 2019 mencatat, keragaman etnis atau budaya telah berhasil meningkatkan profit perusahaan hingga 36 persen.

Sementara itu, Worth Newsletter mengatakan, perusahaan yang mengedepankan inklusif dan keragaman di lingkungan kerja berpotensi dua kali lipat lebih inovatif.

Hal tersebut dikarenakan perusahaan dapat mengambil berbagai perspektif pegawai dengan latar belakang dan pengalaman hidup yang beragam.

Tak heran, jika pada akhirnya perusahaan berbondong-bondong merekrut pegawai dengan etnis, budaya, bahkan kewarganegaraan yang beragam.

Evi Sofia, MBA, Dosen Program Studi Manajemen sekaligus pakar Manajemen SDM Universitas Pertamina mengungkapkan komunikasi antar budaya (intercultural communication) menjadi penting untuk dikuasai oleh para pencari kerja.

“Kami menekankan kepada mahasiswa untuk dapat menguasai setidaknya tiga literasi utama, sebelum memasuki dunia kerja profesional. Yakni: Literasi Data, Literasi Teknologi dan Literasi Manusia. Komunikasi antar budaya yang termasuk dalam Literasi Manusia, menjadi kemampuan wajib bagi tenaga kerja untuk mengungguli bursa kerja saat ini,” ujarnya dalam wawancara daring yang ditulis Minggu (27/3/2022).

Bagi Ave Maria Georgina, Mahasiswi Hubungan Internasional Universitas Pertamina, keterampilan komunikasi antar budaya bukanlah hal baru.

Selama menempuh pendidikan di Universitas Pertamina, ia telah rajin membekali diri dengan keterampilan tersebut.

Tak hanya aktif mengikuti berbagai kejuaraan di kancah internasional, Gina juga memberanikan diri untuk menulis skripsi dalam Bahasa Inggris dengan topik yang sangat strategis, yakni ‘Implementasi Doktrin Maritim Mavi Vatan dalam Kontestasi Turki dengan Yunani di Laut Mediterania Timur’.

Tak disangka, skripsi yang ditulis Gina menarik perhatian salah satu profesor dari Marmara University, Turki, yakni Prof Omer Faruk Genckaya.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:
Editor: Redaksi
Photographer: Istimewa

Baca Juga