DPD GMNI Sumut: Lokasi Kuliner The Kitchen of Asia Kangkangi Protokol Kesehatan

Medan-Pemutusan penularan mata rantai Covid-19 di Sumatera Utara tepatnya Kota Medan sangatlah jelas dan nyata yang di lakukan oleh Walikota Medan Bobby Nasution dengan mencopot Kadis kesehatan Kota Medan karena diduga kuat lambat dalam menangani kasus pandemi Covid-19, tetapi berbanding terbalik dengan realita yang terjadi, salah satu bukti nyata dengan hadirnya pemicu kerumunan yaitu "The Kitchen of Asia" .

Sesuai dengan Edaran Walikota Medan No.188.55/1191 tentang perubahan kedua pembatasan kegiatan masyarakat dalam rangka pengendalian penyebaran corona virus disease 2019 ( Covid-19) di kota medan.

Menyikapi kondisi tersebut, Dewan pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Sumatera Utara (Sumut) melalui Wakil Sekretaris, Fairuz M Nasution, meminta Wali Kota Medan mengevaluasi tata kelola kuliner jajanan malam yang di gaungkan dengan nama The Kitchen of Asia.

"Karena tidak menghiraukan protokol pemutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia terkhusus Kota Medan Sumatera Utara," ujar Fairuz melalui siaran pers GMNI Sumut yang diterima redaksi dailyklik.id, Senin (26/4/2021).

Di tengah perlawanan memerangi pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh negeri, GMNI menilai, Pemko Medan malah sepele dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Dibuktikan dengan hadirnya tempat kuliner malam yang bertepatan di Kawasan Heritage Kesawan Kota Medan, Sumatera Utara yang terkenal dengan branding "The Kitchen of Asia”. Dengan menghadirkan kuliner khas Medan dan Asia sebagai daya Tarik utama," tutur Fairuz Nasution.

"Kuliner ini sangat di minati oleh masyarakat sekitaran medan, sehingga menimbulkan kerumunan, orang yang berbondong-bondong datang untuk membeli dan menimbulkan potensi munculnya klaster terbaru penyebaran virus coronn,"

Untuk itu, DPD GMNI Sumut memandang penting untuk dievaluasi oleh Bobby Nasution.