Sekilas Info

IPKIN : Calon Wali Kota jangan sebar kebohongan

IPKIN Sumatera Utara menggelar Ngopi Pagi "Pilkada Tanpa Hoax" di Nominal Cafe di Jalan Dr Mansyur, Kota Medan, Senin (14/9/2020), yang dipandu moderator Muhammad Yusrizal, akademisi UMA Medan (kiri), bersama narasumber Dr Mirza Nasution SH MH akademisi Universitas Sumatera Utara (kedua dari kiri), Sekretaris IPKIN Sumut Fauzan Nurahmadi, M.Kom, M.Cs (kedua dari kanan) dan Ketua IPKIN Sumut Dr Syahril Efendi S.Si MIT (kanan).

Medan – Mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang berintegritas, cerdas dan sehat, Ikatan Profesi Komputer Informatika Indonesia (IPKIN) Sumatera Utara menggelar Ngobrol Pagi bersama para jurnalis dengan tema “Pilkada Tanpa Hoax” yang berlangsung di Nominal Cafe jalan Dr Mansyur, Kota Medan, Senin (14/9/2020).

Tema pada Ngobrol Pagi IPKIN Sumatera Utara ini merujuk pada situasi dan kondisi dalam tahapan menuju Pilkada serentak Rabu 9 Desember 2020 mendatang, terutama untuk pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang sedang berlangsung.

Ngobrol Pagi “Pilkada Tanpa Hoax” IPKIN Sumut kali ini menyoroti pernyataan Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution kepada media beberapa saat lalu yang menyebutkan bahwa akun WhatsApp pribadinya diretas.

Namun, Akhyar enggan melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak Kepolisian.

"Sebagai pihak yang memiliki keahlian dan berprofesi dibidang Technology Information dan Communication (TIC), IPKIN Sumut merasa perlu untuk mengkaji pernyataan Plt Wali Kota Medan tersebut," tutur Sekretaris IPKIN Sumut Fauzan Nurahmadi dalam Ngobrol Pagi Pilkada Tanpa Hoax.

IPKIN, kata Fauzan, memiliki sertifikasi keahlian di sektor Komputer dan Informatika termasuk mampu mengaudit forensik kasus peretasan gadget pada umumnya.

IPKIN Sumut menyayangkan pernyataan petahana Wali Kota Medan yang tidak dilanjutkan dengan Pelaporan kepada Polisi (LP) atas peretasan WhatsAppnya.

“Selayaknya seorang publik figur yang juga sebagai kandidat Wali Kota Medan, pak Akhyar harusnya melaporkan peristiwa itu kepada pihak Kepolisian untuk diusut peretas WhatsAppnya, kami di IPKIN siap membantu jika peristiwa itu dilanjutkan dengan laporan polisi,” ujarnya.

IPKIN, lanjut Fauzan, menyayangkan sikap Akhyar Nasution sebagai kandidat Wali Kota Medan yang terkesan menggunakan situasi jelang Pilkada untuk menarik simpati publik, yang berpotensi mencederai Pilkada dengan informasi yang sehat.

Akademisi Universitas Sumatera Utara (USU) Dr Mirza Nasution yang hadir sebagai Pemantik dalam Ngobrol Pagi “Pilkada Tanpa Hoax” menyebutkan bahwa kontestasi Pilkada Kota Medan perlu mendapat pengawalan yang ketat oleh rakyat.

Hal ini, lanjut dikatakan Mirza, mengapa perlu, agar dapat meningkatkan partisipasi publik dalam pilkada serentak mendatang.

“Ya hukum memastikan kontestasi Pilkada Kota Medan kedepan itu dilaksanakan secara jujur dan adil, dan dikawal oleh rakyat melalui demokrasi yang sehat ini. Jadi para kandidat pun harus setara dimulai dari star pemilihan kontestasi ini," tandasnya.

Pengamat Hukum Tata Negara itu, kembali menegaskan bahwa pentingnya para kontestan pilkada kali ini menggairahkan partisipasi aktif rakyat, sehingga hasil Pilkada nantinya fair.

Penulis: Devis Karmoy
Editor: Redaksi
Photographer: Devis

Baca Juga