Sekilas Info

Jejak Cornel Simanjuntak Dihidupkan di Pematangsiantar Melalui Diskusi Publik dan Pelatihan Jurnalistik

Dedy Hutajulu saat melatih 60-an mahasiswa dari bernagai kampus menulis berita di gedung MZ Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, Rabu (3/12/2025). Pelatihan ini dirangkai dengan diskusi publik bertema: Mengenal Lebih Dekat Cornel Simanjuntak

Pematangsiantar, Dailyklik.id – Nama Cornel Simanjuntak kembali mengemuka dalam diskusi publik yang digelar Ikatan Wartawan Online (IWO) Kota Pematangsiantar, Rabu (3/12/2025), di Universitas HKBP Nommensen. Kegiatan ini bertema “Mengenal Lebih Dekat Cornel Simanjuntak” dan sekaligus diisi dengan pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa.

Diskusi menghadirkan dua narasumber utama, yakni Hendra Simanjuntak, M.Pd, Wakil Rektor Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar, serta jurnalis senior Jala Tua Hasugian. Keduanya membahas peran penting Cornel Simanjuntak dalam sejarah musik perjuangan Indonesia dan relevansi nilai budaya dalam membentuk karakter generasi muda.

Diskusi dipandu oleh Armeindo Sinaga, sejarawan muda dari Universitas Negeri Medan (Unimed), sehingga jalannya dialog menjadi interaktif dan mudah dipahami. Ketua IWO Pematangsiantar, Jon Roi Tua Purba, hadir memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar.

Hendra Simanjuntak menyebut Cornel sebagai “melodi kemerdekaan dari Pematangsiantar.” Ia menekankan bahwa Cornel bukan hanya komponis, tetapi juga pejuang yang ikut bertempur melawan penjajah. Lagu-lagu ciptaannya, termasuk Maju Tak Gentar dan Sorak-Sorak Bergembira, masih hidup dan menjadi simbol semangat nasional.

Cornel lahir di Pematangsiantar pada masa kolonial Belanda. Bakat musiknya berkembang saat menempuh pendidikan di HIK Muntilan. Ia aktif di paduan suara dan orkes, dibimbing tokoh seperti Pastor J. Schouten dan Ibu Sud. Tanpa pendidikan musik formal, Cornel mampu menciptakan lagu-lagu patriotik, termasuk Mekar Melatiku.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: DK
Editor: DH
Photographer: DK

Baca Juga