Sekilas Info

Demokrasi yang Disandera Para Bandit

Bung Amas

Jika kita terus diam, jika kita terus membiarkan praktik kotor ini tumbuh, maka demokrasi akan mati perlahan. Dan ketika demokrasi mati, bangsa ini akan kehilangan ruhnya—gotong royong pun ikut terkubur. Karena itu, penyelamatan demokrasi bukan sekadar pilihan, tapi kewajiban moral seluruh warga negara.

Kita harus mulai dari diri sendiri. Dari cara kita berpikir, bersikap, dan menentukan pilihan. Jangan mudah tergiur oleh uang recehan yang ditaburkan saat pemilu. Jangan mau dijadikan alat untuk mengukuhkan kekuasaan para serigala politik. Rakyat harus kembali berdaulat, bukan diperdaya.

Para politisi yang korup dan oportunis harus dihentikan langkahnya. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Kita perlu keberanian luar biasa untuk membersihkan sistem ini. Demokrasi tak boleh terus menjadi panggung sandiwara yang diperankan oleh para penipu rakyat.

Ingat, sejarah akan mencatat siapa yang merusak demokrasi. Mereka akan dikenang sebagai pengkhianat bangsa. Sementara para penjaga demokrasi sejati akan dikenang sebagai penyelamat negeri.

Kini saatnya rakyat bersatu melawan keserakahan oligarki dan kebobrokan politik uang. Saatnya kita kembalikan demokrasi ke rahimnya — ke tangan rakyat yang berdaulat.

Demokrasi bukan warisan yang harus kita nikmati, tapi amanah yang wajib kita rawat. Jangan biarkan demokrasi mati di tangan para bandit.

Penulis : Bung Amas, S.IP, Ketua caretaker DPD KNPI Provinsi Sulawesi Utara

Selanjutnya 1 2
Penulis: Bung Amas
Editor: Redaksi DailyKlik
Photographer: Dokumen Dailyklik

Baca Juga