Warga Pandai Sikek Tolak Geothermal, Pertanian Jadi Pilar Ekonomi yang Harus Dijaga

Dailyklik.id, Tanah Datar – Warga Nagari Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, menyuarakan sikap tegas menolak rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah mereka. Sikap itu diwujudkan dengan memasang baliho-baliho besar bertuliskan “Kami Masyarakat Pandai Sikek Menolak Geothermal” di persimpangan jalan utama, depan rumah gadang, hingga area persawahan, Kamis (25/9/2025).
Bagi masyarakat Pandai Sikek, pertanian adalah napas kehidupan sekaligus warisan yang harus dijaga. Kawasan ini sejak lama dikenal subur dan menjadi sentra penghasil padi, bawang merah, sayuran, hingga palawija. Hasil panen tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Sumatera Barat.
“Tanah dan sawah adalah harta tak ternilai. Pertanian sudah sejak lama menjadi nafas kehidupan di Pandai Sikek. Kehadiran proyek geothermal dikhawatirkan merusak lingkungan, mengancam lahan pertanian, dan menimbulkan konflik sosial,” ungkap seorang tokoh masyarakat saat peringatan Hari Tani Nasional.
Data dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar mencatat, sektor pertanian menyumbang sekitar 29,81% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dengan lebih dari 70% penduduk bergantung pada sektor ini. Dalam tiga tahun terakhir, PDRB Tanah Datar tumbuh lebih dari Rp 1,40 triliun, di mana pertanian menjadi penopang utama.
Seorang petani muda menambahkan, “Pertanian jelas hasilnya. Panen bisa langsung dijual ke pasar, membuka lapangan kerja, dan menghidupi keluarga. Geothermal mungkin menjanjikan pekerjaan, tapi hanya untuk sedikit orang, sementara risikonya bisa menghancurkan tanah yang jadi sumber hidup kami.”
Komentar