Sekilas Info

Belajar Mandiri dan Berkarya: Pentingnya Pelatihan Vokasional di Sekolah Luar Biasa

Oleh Mardi Panjaitan*) 

Sekolah Luar Biasa (SLB) bukan sekadar tempat belajar biasa. Di sinilah anak-anak dengan kebutuhan khusus mendapatkan hak mereka untuk tumbuh, belajar, dan berdaya, sesuai dengan kemampuan masing-masing.

SLB hadir untuk anak-anak dengan berbagai disabilitas—baik itu tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autisme, maupun disabilitas ganda. Mereka mungkin berbeda secara fisik atau mental, tetapi memiliki potensi yang luar biasa jika diberi ruang untuk berkembang.

Pendidikan di SLB: Bukan Hanya Sekadar Belajar

Bagi siswa SLB, sekolah bukan hanya tempat untuk belajar membaca dan menulis. Pendidikan di SLB bertujuan menggali potensi tersembunyi, mengajarkan keterampilan hidup, serta membentuk karakter agar anak-anak ini bisa mandiri dan berdaya di tengah masyarakat.

Lewat proses belajar dan interaksi sosial, mereka juga belajar bagaimana hidup berdampingan dengan orang lain, berteman, dan mengenal nilai-nilai kehidupan.

Tak hanya itu, pendidikan yang tepat juga bisa membuka jalan bagi masa depan yang lebih cerah. Banyak alumni SLB yang kini sudah kuliah, bekerja di pemerintahan, perusahaan swasta, bahkan berwirausaha. Kuncinya adalah keterampilan—dan di sinilah pentingnya pelatihan vokasional.

Pelatihan Vokasional: Bekal untuk Masa Depan

Di SLB, pelatihan vokasional bukan hal baru. Bahkan, sejak jenjang SMP, siswa sudah diarahkan untuk mempelajari satu keterampilan sesuai minat dan bakat mereka.

Ini semua dimulai dari asesmen—proses mengenali potensi dan kebutuhan masing-masing anak. Dari sinilah guru bisa menentukan jalur keterampilan mana yang paling cocok.

Pelatihan vokasional di SLB meliputi banyak hal, mulai dari keterampilan dasar seperti komunikasi dan kerja sama, hingga pelatihan teknis seperti menjahit, memasak, desain grafis, membatik, bertani, hingga mengolah barang bekas. Semua dilakukan agar anak-anak ini bisa mandiri, punya pekerjaan, dan merasa percaya diri.

Tak Cukup Hanya Sekolah: Perlu Dukungan dari Banyak Pihak

Membekali anak-anak SLB dengan keterampilan tidak bisa hanya mengandalkan sekolah. Diperlukan kerja sama banyak pihak: pemerintah, dunia usaha, komunitas, bahkan keluarga.

Misalnya, program magang di perusahaan atau pelatihan kerja di lapangan bisa memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Teknologi juga punya peran besar—alat bantu digital, pelatihan online, dan media pembelajaran adaptif bisa sangat membantu proses belajar mereka.

Di sisi lain, keluarga juga harus dilibatkan. Mereka bisa menjadi pendukung utama anak di rumah—membantu berlatih, memberi semangat, dan menciptakan lingkungan yang menerima.

SLB Negeri Pembina: Tempat Anak Hebat Berkarya

Di SLB Negeri Pembina tempat kami mengabdi, berbagai pelatihan vokasional dikembangkan. Siswa belajar tata busana, tata boga, tata rias, desain grafis, sablon, pertanian, peternakan, hingga merangkai bunga dan membuat kerajinan dari barang bekas. Tujuannya satu: mencetak anak-anak hebat yang siap mandiri dan berkarya.

Pendidikan vokasional hanya bisa berhasil jika semua pihak bergerak bersama. SLB bukan tempat untuk membatasi, tapi jembatan agar anak-anak berkebutuhan khusus bisa menapaki masa depan dengan penuh harapan. (*)

*) Penulis adalah Kepala SLB Negeri Pembina, dan saat ini sedang menempuh pendidikan Magister di Program Pasca Sarjana Jurusan Pendidikan Khusus Universitas Negeri Padang (UNP). 

Penulis: Mardi Panjaitan
Editor: Dedy Hu
Photographer: Dedy Hu

Baca Juga