Pemuda (Harusnya) Memandang Pilkada
Oleh : Muhammad Gibran Rb¹
DALAM Sejarah yang panjang, peran pemuda dalam perpolitikan Indonesia telah mengalami dialektika dengan berbagai konteks sosio-kultural yang dihadapinya, jauh sebelum Indonesia merdeka, pemuda telah memperlihatkan partisipasi politik yang tinggi sebagai manifestasi dari keinginan untuk membebaskan diri dari belenggu kolonialisme dan imperialisme Barat. Peran pemuda dalam politik Indonesia abad ke-20 merupakan fenomena khas kaum muda.
Meluasnya kesempatan penduduk untuk memperoleh pendidikan, industrialisasi dalam batasbatas tertentu, urbanisasi, disintegrasi masyarakat primitif, teknologi berkembang dengan cepat telah menunjukkan dengan baik bahwa perubahan-perubahan pada ranah struktur sosio-kultural telah membentuk kurang lebih apa yang disebut dengan nilai-nilai “rasional”, inilah yang menjadi dasar bagi gerakan politik kaum muda.
Rasionalisasi nilai-nilai tradisional telah membawa keguncangan bagi sebagian masyarakat terutama pada masyarakat yang bersifat tertutup dan primitif, khususnya terhadap nilai-nilai baru, didukung oleh agama yang dipahami dan dipraktekkan bersifat konservatif, anti reformisme dan berbagai persoalan budaya yang ikut menentukan gerak awal kaum muda dalam politik Indonesia.
Memotret peran dan partisipasi politik kaum muda dalam pentas perpolitikan Indonesia sangat penting bagi upaya mencari jalan sebagai upaya memahami eksistensi politik kaum muda. Kini wacana pemimpin muda mencuat kembali dalam politik Indonesia, meski sebenarnya eksistensi politik kaum muda semakin menunjukkan grafik meningkat seiring dengan iklim politik yang semakin demokratis. Implikasi ini tak ayal berimbas juga pada konstalasi perpolitikan di daerah.
Tidak sedikit narasi “Pemuda” dibangun dan dijadikan komoditas oleh para politisi sebagai bagian dari cipta kondisi untuk menggaet suara pemuda sebagai swing voter, tetapi narasi yang diciptakan tidak melulu memiliki suasana kebatinan yang sama pada pandangan para pemuda.
Banyak yang berpandangan bahwasannya pemuda adalah seorang individu yang masuk pada kategori usia tertentu sehingga ia disebut dengan pemuda tetapi apabila kita memandang pemuda secara holistic, pemuda digambarkan bukan hanya dari aspek biologis, kategori usia atau hal-hal yang tidak ada pada generasi terdahulu.
Pandangan Mochtar Naim
Komentar