Laporan Khas, PDAM Tirtanadi Bungkam Soal Jaringan Hydrant di Medan

Kepala DP2K Medan itu mengungkapkan bahwa saluran hydrant yang ada di jalanan di Kota Medan sebagian sudah tidak berfungsi.

"Saya dua tahun yang lalu ditugaskan sebagai Kepala DP2K, telah memerintahkan staf untuk mencek semua hydrant yang ada di Kota Medan. Dari data, katanya ada 113 titik hydrant. Tapi setelah cek lapangan, yang ada terlihat hydrantnya hanya 53. Dan dari 53 hydrant itu, yang bisa berfungsi hanya 16. Tapi dari 16 itu pun yang bisa berfungsi total hanya enam hydrant," bebernya.

Alboin Sidauruk mengaku telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan pihak PDAM Tirtanadi lewat surat dan juga melalui rapat forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahunan dalam perencanaan DP2K yang juga dihadiri pihak PDAM Tirtanadi.

"Mereka hadir dan saya sampaikan itu. Tapi penjelasan mereka dapat dimaklumi karena PDAM Tirtanadi di Kota Medan kekurangan suplai air. Debit airnya rendah dan tidak sebanding lagi dengan tingkat kebutuhan konsumen yang ada. Bahkan ada daerah tertentu yang saya dengar, seperti di Perumnas Helvetia (Kota Medan), masyarakat susah mendapatkan air Tirtanadi," jelasnya.

Salah satu solusi yang telah dilakukan, yakni membuat Standart Operasional Pelayanan (SOP) armada yang ada dengan kapasitas daya angkut air masing-masing 3,5 ton, lima ton, dan 10 ton.

"Jadi bila terjadi kebakaran, tiga armada sekaligus digerakan ke TKP (titik kebakaran). Satu unit dengan kapasitas 3,5 ton dan dua unit dengan kapasitas lima ton," urainya.

DP2K Kota Medan, sebut Sidauruk, punya dua unit armada dengan kapasitas angkut air 10 ton. Karena bobotnya besar, armada itu tidak dapat dipaksa bergerak dengan cepat. Maka kedua armada itu dijadikan satu untuk menyuplai air ke titik kebakaran.

"Kalau terjadi kebakaran, maka yang duluan bergerak adalah tiga armada dengan kapasitas angkut air lima ton. Dan bila dibutuhkan lagi tambahan air, maka armada yang daya angkut kapasitas 10 ton yang mensuplai kebutuhan air. Jadi tergantung informasi dari lapangan," tutur Alboin.