Sekilas Info

Lelaki Terakhir & Dunia Yang Hilang

Kepala Subdit IKM Minuman dan Bahan Penyegar Ditjen IKM Pangan Barang dari Kayu dan Furnitur Kemenperin, Endang Purweni saat menerima Arabica Coffee Tiyom dari Denny Jigibalom di Jakarta

Keinginan untuk maju dari sebelumnya dengan harapan memiliki keberkelanjutan dalam menyongsong masa depan yang lebih baik lagi terpancar pada semangat tinggi petani biokopi arabika untuk mengambil peran aktif dalam dunia kompetisi usaha hasil kebun biokopi arabika dari kebun sendiri.

Saat ini generasi petani biokopi di motori oleh generasi kedua, di mana generasi pertama biokopi berperan sebagai motivator mendorong gerakan kembali urus kebun dengan baik untuk hasil panen yang lebih baik.

Produk hasil kebun dan olahan dari biokopi ini telah menghadirkan beragam produk yaitu: kopi beras dalam kemasan 5Kg tersortasi, aneka ragam gramasi jenis kopi sangrai dan kopi bubuk serta memiliki produk olahan dalam kemasan premium dengan yum/noken (tas rajutan dari kerajinan tangan mama-mama di Tiom dan Wamena yang berbahan dasar ramah lingkungan yaitu benang dari kulit kayu gnemo/pohon melinjo).

Promosi dan pemasaran biokopi arabika merek Tiyom juga sudah memiliki tahapan untuk merek dagang (terdaftar melalui klinik HKI-Kemenperind RI), jalur pemasaran untuk di papua saat ini : Warung Sahabat Kecil Wamena, Waanal Coffee & Resto, Timika, , dan teranyar dimasa pandemi COVID 19 telah hadir di platform berbasis digital www.rasatana.com sebagai Trading House of UKM Papua (dimotori oleh Michael Jakarimilena, Timotius Sangian & Nico Koibur).

Biokopi Arabika Tiyom masuk ke Sarinah Thamrin Mall, Jakarta Pusat

Selanjutnya 1 2 3 4 5 6
Penulis: Arisman/Tim NK
Editor: Redaksi

Baca Juga