Lelaki Terakhir & Dunia Yang Hilang
Seketika timbul banyak pertanyaan, kenapa dalam bahasa Inggris? Ini merek dagang atau judul/keterangan? Rasa ingin tahu ini terkuak dengan di temukan data melalui sebuah buku yang berjudul “Fajar Merekah di Bumi Tiom” yang terbit pada tahun 1996 oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Kemenristek RI (sekarang menjadi BPPT Kemendikti RI).
Buku tersebut memuat perjalanan BPPT di pedalaman Irian Jaya (sekarang menjadi Provinisi Papua) tepatnya di Kecamatan Tiom (saat ini Kabupaten Lanny Jaya) pada kurun waktu 10 tahun (1985-1995), tergambar dalam uraian di buku tersebut tentang Tiom sebagai daerah yang sungguh eksotis, dengan pemandangan alam dan manusianya yang sangat mempesona, sekaligus mengharukan.
Pada kondisi saat itu hanyalah yang terpikir oleh almarhum BJ Habibie (Kepala BPPT dan Menteri Kemenristek kala itu) adalah membuat usaha untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Karena, peningkatan kesejahteraan rakyat Irian Jaya (kala itu) menjadi indikator penting untuk melihat pemerataan pembangunan ke seluruh pelosok Indonesia.
Dalam membangun masyarakat pedalaman yang masih tertinggal dengan kondisi obyektif sosial-budaya yang unik dan khas diperlukan pola-pola pendekatan yang khusus pula. Pendekatan ini kemudian di kenal lebih luas dalam sebuah ungkapan BJ Habibie “Berawal Dari Akhir dan Berakhir Dari Awal”.
Komentar