Lelaki Terakhir & Dunia Yang Hilang
Dinamika pergumulan petani dan hasil komoditi biokopi (Kopi Organik) arabika dari Tiom-Lanny Jaya, Papua ini dimulai dari tahun 1995 oleh Denny Jigibalom, putera asli dari Lanny Jaya, Papua.
Ikhtiar terus-menerus Denny Jigibalom ini dimulai dengan disertai doa: “terima kasih Tuhan atas berkatmu di ketorang punya negeri tiom… ini cara ketorang jaga warisan budaya…kalo de punya isi (biokopi/kopi organic arabika deng kemasan dibalut yum/noken) adalah berkat dari tuhan buat ketorang… “ninakopi purompaga mendek” wa wa wa kinaonak…”
Doa dan ikhtiar tersebut di tahun 2018 menjadi sebuah lompatan terobosan dengan keterlibatan seorang profesional pekerja industri kreatif di bidang branding & digital visual content (saat ini menjadi sahabat sekaligus keluarga bagi para petani biokopi arabika di Tiom).
Diawali dengan tibanya 2 Kilogram biokopi beras/greenbeans biocoffee dari kebun di Tiom, membuat tanda tanya sang sahabat, “ini mau diapain? Saya tidak minum Kopi!” Pertanyaan tersebut memicu rasa ingin tahu dengan mencari literatur asal usul tentang keberadaan sesuai judul dilabel kemasan yang terkirim ke mamakota (ibu kota) Jakarta yaitu “Arabica Coffee Tiyom Lanny Jaya From Highland Papua 2130 Mdpl”.
Komentar