Keterbatasan Kuota Internet, Daerah Ini akan Menerapkan Belajar Tatap Muka

Ternate - Pemerintah Kota Ternate dalam waktu dekat akan memberlakukan belajar tatap muka. Saat ini Pemkot Ternate tengah menyiapkan pedoman dan skema pembelajaran pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Langkah ini dilakukan Pemko Ternate akibat sebagian orang tua siswa kewalahan dalam program belajar daring yang di terapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Alasan lain karena sebagian orang tua siswa tidak memiliki kuota data internet dan gadget.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate Ibrahim Muhammad ketika dihubungi Daily Klik mengatakan, Dinas Pendidikan bersama para Kepala Sekolah telah melakukan rapat pada Selasa (4/8/2020) untuk mematangkan belajar tatap muka.
Ibrahim memberikan sinyal bahwa pada saat proses pembelajaran melalui tatap muka dilakukan, besar kemungkinan akan dilakukan simulasi relaksasi terlebih dahulu, karena keluhan masyarakat terkait kuota dan gadget yang terbatas, maka pemerintah kota Ternate hadir untuk menjembatani persoalan tersebut.
Lanjut Ibrahim menjelaskan, Dinas Pendidikan diberikan mandat untuk membuka kegiatan belajar mengajar melalui tatap muka, bahkan seluruh mekanisme dan teknisnya diserahkan ke Dinas yang ia pimpin untuk mengatur teknis pelaksanaan.
“Sehingga kami mulai action dengan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah SMP (MK3S) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah SD (K3S), untuk menggodok draf terkait dengan mekanisme dan skema pembelajaran serta penegakan Protokol Kesehatan,” jelas Ibrahim.
Sementara Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman ketika wawancara door stop dengan para wartawan di Kantor Wali Kota, Jumat (7/8/2020) siang, membenarkan sinyal akan dimulainya tatap muka di sekolah. Wali Kota menjelaskan bahwa Tim Gugus Tugas Covid-19 telah melakukan rapat, yang intinya sudah memipikirkan upaya tatap muka di sekolah.
"Ini kita akan serahkan kepada Diknas Pendidikan dan mereka akan melakukan simulasi tidak secara keseluruhan dan tahapan awal ini ke siswa baru," ujar Wali Kota Ternate.
Lanjut dikatakan Burhan Abdurahman, mengatakan karena sifatnya simulasi sehingga dirinya telah menyarankan ke Diknas Pendidikan Kota Ternate untuk mempertimbangkan jumlah siswa dalam tiap kelas untuk dikurangi sehingga tidak ada kerumunan orang. Wali Kota menyarankan agar pola belajar dilakukan per sip.
“Kalau mereka ketemu akan berbahaya, itu pun harus di lengkapi dengan pernyataan orang tua dan mereka juga harus mematuhi sesuai standar protokol kesehatan,” kata Ibrahim.
"Bila perlu mereka para peserta didik harus memakai dilengkapi alat pelindung muka, sehingga sama-sama bertanggung jawab baik guru maupun orang tua dan kedepannya semoga berjalan dengan baik sesuai yang kita harapkan," pungkasnya.
Komentar