Harapan Lugu Bima Saputra: Menjabat Tangan Gubernur NTT di Kupang

Dailyklik.id, SIKKA - Selembar piagam penghargaan yang baru diraih Bima Saputra kini menjadi cahaya baru bagi keluarganya. Anak madrasah asal pesisir Bajo, Sikka, itu segera berangkat ke Kupang, Nusa Tenggara Timur, untuk mengikuti lomba tingkat provinsi.
Namun di balik langkahnya, tersimpan satu harapan sederhana yang membuat banyak hati tersentuh: bertemu langsung dan menjabat tangan Gubernur NTT.
Bima tumbuh dalam kesederhanaan. Ibundanya adalah keturunan suku Bajo, nelayan tradisional yang hidup dari laut. Ayahnya seorang pekerja serabutan, berjuang dengan apa adanya demi pendidikan anaknya. Di rumah panggung reyot dengan atap bocor, piagam milik Bima kini tergantung anggun di dinding kayu rapuh—menjadi simbol perjuangan keluarga nelayan.
Namun di balik piagam itu, Bima menyimpan mimpi kecil yang begitu tulus. “Saya ingin sekali bertemu Bapak Gubernur. Saya tidak minta apa-apa… saya cuma ingin menjabat tangan beliau. Kalau bisa, saya ingin kasih lihat piagam ini, supaya beliau tahu anak nelayan juga bisa berprestasi,” ucap Bima dengan polos, sambil menunduk malu.
Bima bukan anak yang banyak bicara. Namun di matanya yang jernih, tergambar harapan besar. Ia membayangkan momen sederhana ketika bisa mendekat, menyalami Gubernur, dan berkata lirih: “Terima kasih sudah peduli dengan kami anak-anak pesisir.”
Komentar