Sudah 27 Tahun Menetap, Warga Naibonat Tolak Relokasi Paksa: “Kami Tak Mau Kehidupan Kami Dikorbankan”

dailyklik.id, KUPANG — Warga Naibonat, Kabupaten Kupang, yang telah bermukim selama hampir tiga dekade, menyatakan penolakan tegas terhadap upaya relokasi paksa oleh pemerintah.
Dalam konferensi pers yang digelar di Lapangan Naibonat, Rabu (11/6/2026) siang, mereka menyuarakan kekhawatiran mendalam tentang masa depan mereka jika dipindahkan ke lokasi baru yang dinilai tidak layak huni.
“Kami sudah hidup di sini 27 tahun. Ini bukan sekadar tempat tinggal. Ini rumah kami, ladang kami, kehidupan kami. Kami tidak akan pindah ke tempat yang tidak jelas,” tegas Riki Hendri, salah satu perwakilan warga.
Penolakan ini bukan tanpa alasan. Warga menyebut lokasi relokasi tidak memiliki infrastruktur dasar yang memadai—tidak ada sekolah, pasar, ataupun akses layanan kesehatan. Terlebih lagi, sebagian besar warga menggantungkan hidup dari pertanian, dan lokasi relokasi disebut tak mampu mendukung aktivitas tersebut.
Maun Tino Araujo, warga lainnya, menegaskan bahwa informasi yang menyebut seluruh warga setuju pindah adalah tidak benar. “Kami sudah cek ke lokasi. Lahannya sempit dan tidak layak. Yang viral di media seolah kami semua setuju pindah, padahal kenyataannya tidak. Kami menolak relokasi yang tidak manusiawi,” ujarnya.
Komentar