Pemberdayaan Ekonomi Jemaat Harus Jadi Perhatian Persidangan Majelis Klasis
Alor - Setelah pandemic covid-19 menerpa kehidupan masyarakat, yang berakibat buruk terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, kini masyarakat dihadapkan lagi pada persoalan resesi ekonomi dunia.
Resesi ekonomi ini pun akan memberikan dampak buruk terhadap kehidupan ekonomi masyarakat dunia.
Walaupun resesi ekonomi itu tidak terjadi di negara kita namun dampak dari resesi ekonomi tersebut pasti akan menerpa kehidupan kita.
Untuk itu, diharapkan pemberdayaan ekonomi jemaat (gereja) harus menjadi perhatian serius dalam persidangan majelis klasis Alor Barat Daya.
Baca juga:
Bukan Pemerintah, Gereja dan Donatur yang Turun Tangan Bantu Korban Badai Seroja
Hal tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Setda Kabupaten Alor Melkisedek Bely, S.Sos, M.Si pada acara pembukaan Persidangan Majelis Klasis Alor Barat Daya (ABAD) ke 12 di Gereja Enkurio Ianabuk, Desa Pailelang Kecamatan Alor Barat Daya, Kabupaten Alor, Rabu (24/01/2023).
Persidangan majelis klasis lanjut Melky Bely, diharapkan pula dapat memberikan perhatian serius terhadap kesehatan ibu-ibu terutama ibu hamil agar dapat melahirkan anak-anak yang sehat, kuat dan cerdas sebagai kader penerus bagi bangsa, negara dan gereja dan juga untuk menekan kematian ibu melahirkan.
Baca juga:
9 Pemilik Tanah Ulayat Silamaka Keberatan, Hibah 18 Hektare ke Kapolda NTT Terancam Batal
“Kesehatan Ibu-ibu hamil perlu diperhatikan secara serius, jika tidak diperhatikan maka mereka akan melahirkan anak-anak yang kerdil atau gagal tumbuh atau yang disebut dengan stunting," ungkap Bely.
Diharapkan pula, persidangan majelis klasis ABAD dapat memperhatikan permasalahan pendidikan, baik itu pendidikan anak maupun lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh Yayasan Kristen, karena pendidikan sangat penting dalam melahirkan kader-kader penerus yang cerdas.
Hal senada disampaikan pula Wakil Sekretaris Sinode GMIT Pendeta Elisa Maplani, M.Si dalam suara gembala bahwa betapa pentingnya gereja memperhatikan pemberdayaan ekonomi jemaat, kesehatan dan pendidikan karena gereja tidak saja memberikan keselamatan untuk masa depan (kebahagiaan di surga, red) tetapi gereja juga harus memberikan keselamatan untuk masa kini.
Baca juga:
Rafael Pagi ke Gereja, Siang Ikut Ibu ke Wihara, Sore Salat Bareng Ayah
“Perlu alokasi anggaran untuk pemberdayaan ekonomi jemaat, supaya kehadiran gereja berdampak menurunkan tingkat kemiskinan, karena kemiskinan memiliki dampak ikutannya seperti stunting, gizi buruk dan sebagainya," kata Pendeta Maplani.
Untuk itu, Ia harapkan persidangan majelis klasis ABAD dapat dijadikan sebagai momentum diskusi bersama untuk membahas dan mengevaluasi program serta anggaran yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, sekaligus merumuskan bersama program dan anggaran untuk dilaksanakan pada tahun layanan 2023 bagi kepentingan gereja dan jemaat di Klasis ABAD.
Terkait Persidangan Majelis Klasis ke XII tahun 2023, Ketua Panitia Pelaksana Penetua Herison R Kallau dalam laporannya mengatakan pelaksanaan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program pelayanan tahun 2022 dan membahas program pelayanan di lingkup klasis tahun layanan 2023 serta untuk membangun persekutuan jemaat se Klasis ABAD.
Baca juga:
Berdayakan Ekonomi, Jemaat GKII Likutau Tanam 1.000 Pohon Pisang
Persidangan majelis klasis ABAD menurut Heri Kallau dilaksanakan selama tiga hari yakni dari tanggal 25 sampai dengan 27 Januari 2023 dan dihadiri 122 orang peserta yang merupakan utusan jemaat se Klasis ABAD.
Komentar