Saat Ramadan, Ini Menu Langka Warisan Nusantara yang Dapat Dinikmati

Lombok - Lombok kian populer setelah menjadi lokasi resmi penyelenggaraan seri kejuaraan dunia MotoGP 2022. Salah satu hal istimewa yang tak boleh dilewatkan dari Lombok adalah kuliner khasnya yang dikenal legendaris dan kaya rasa.
Nasi gurih, ikan bakar tanjung, sate pusut, gecok babat, ebatan, hingga sambal beberuk adalah beberapa di antaranya. Namun, apa jadinya bila semua menu tersebut dapat dinikmati secara bersamaan dalam satu cecap? Tentu, ada keunikan rasa tersendiri.
Inilah kombinasi sajian makanan lokal jalanan favorit dari Lombok, Nusa Tenggara Barat yang dikemas menjadi Mandalika Rijsttafel.
Mandalika Rijsttafel
Mandalika Rijsttafel ini menjadi salah satu hidangan kuliner lokal Nusantara yang belum banyak dikenal atau ‘Unexplored Recipes’ yang dipersembahkan secara khusus oleh Executive Sous Chef Heri Purnama dan tim untuk pengunjung yang ingin menikmati kuliner Ramadhan di Restoran Signatures, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Minggu (10/4/2022).
Nama Mandalika Rijsttafel tersebut sengaja diciptakan oleh Chef Heri yang ingin bercerita soal kisah menarik di balik Mandalika melalui sentuhan makanan yang dipersembahkannya.
“Sebenernya Mandalika Ritjstafel ini saya ciptakan ketika menang kompetisi di salah satu hotel, jauh hari sebelum event Mandalika MotoGP. Ide ini merupakan kombinasi dari makanan lokal jalanan terfavorit dari Lombok, NTT."
"Nama Mandalika itu sendiri sudah unik, oleh karena saya pernah tinggal di sana, bekerja di sana, dan banyak kisah di dalamnya, maka saya menciptakannya dalam Mandalika Rijsttafel, yang kebetulan momennya lagi ramai karena MotoGP. Saya merasa beruntung sih,” kata Chef Heri.
Agar momen Ramadhan semakin terasa spesial, Chef Heri dan tim juga menciptakan menu baru lainnya yang berada dalam kesatuan tema “Ramadhan Culinary Rijsttafel, go local eat global”, dengan mengeksplorasi kekayaan alam dari Nusa Tenggara Timur, mulai dari sei sapi dan ayam serta pa'piong.
Pa'piong
Pa'piong adalah masakan khas Toraja yang terdiri atas daun miana dicampur dengan ayam kampung atau ikan mas. Daging di dalamnya bercampur dengan parutan kelapa yang menguning karena bumbu yang dikemas dan dibakar bersama batang pohon pisang.
Biasanya, pa'piong sering dijadikan sebagai sajian hidangan untuk acara besar, seperti upacara kematian, hingga acara syukuran perkawinan. Pa'piong inilah yang menurut Chef Heri banyak diminati oleh para turis asing saat berkunjung ke Restoran Signatures, oleh karena proses memasaknya dan cerita di balik uniknya tradisi masyarakat Toraja.
Komentar