Sekilas Info

Bulungan Mampu Tahan Laju Learning Loss

Bulungan Mampu Tahan Laju Learning Loss.

Hasil Assesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI) Kemendikbud tahun 2016, menemukan 46.83 persen siswa kelas IV SD tidak terampil membaca. Kondisi lebih buruk terjadi di Kalimantan Utara dimana 60.67 persen siswa kelas IV SD yang tidak terampil membaca.

"Padahal siswa-siswa ini harus sudah terampil membaca saat mereka berada di kelas 3 SD," tambahnya.

Berangkat dari hasil AKSI 2016 tersebut, Disidikbud Bulungan bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kaltara meluncurkan program rintisan literasi kelas awal.

Program ini didesain untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa SD. Ada tiga strategi yang digunakan Bulungan untuk mendongkrak angka literasi dasar.

"Strategi itu meliputi peningkatan kapasitas guru untuk mengajarkan literasi melalui pelatihan dan pendampingan berbasis kelompok kerja guru (KKG), memperbanyak pasokan buku cerita anak, dan memberikan bantuan khusus kepada siswa yang teridentifikasi lamban membaca," tukasnya.

Setelah diimplementasikan selama dua tahun, program rintisan kelas awal membawa hasil positif. Hasil perbandingan pengukuran kemampuan membaca tahun 2017 dan 2019, menunjukkan Bulungan mampu memangkas waktu penuntasan hasil literasi dasar dari 3 tahun menjadi 2 tahun.

Jika di 2017, butuh sampai kelas 3 SD agar jumlah siswa yang lulus literasi dasar mencapai 84 persen, maka di tahun 2019, sebanyak 87 persen siswa kelas 2 sudah lulus tes literasi dasar.

"Akibat pandemi COVID-19, jumlah siswa kelas 2 yang lulus tes literasi dasar menurun menjadi 72 persen di tahun 2022. Namun angka itu masih lebih tinggi 4 persen dari hasil pengukuran tahun 2017, dimana jumlah siswa kelas 2 yang lulus literasi dasar hanya 68 persen," ujarnya.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis:

Baca Juga