Sekilas Info

Puan Maharani Minta Pemerintah Agar Kendalikan Harga Bahan Pokok

Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbincang dengan para petani
Ketua DPR RI Puan Maharani saat berbincang dengan para petani
Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti tingginya harga sejumlah bahan pangan pokok di penghujung 2021 ini. Puan meminta pemerintah segera mengatasi persoalan lonjakan harga bahan pangan pokok yang akan menyulitkan masyarakat di kala Indonesia belum bebas dari pandemi COVID-19.

“Pemerintah perlu segera mengendalikan harga bahan pangan pokok di akhir tahun ini. Beberapa bahan pangan pokok seperti minyak goreng, cabai, bawang dan telur ayam harganya sangat tinggi melebih akhir tahun sebelumnya,” ungkap Puan, Senin (26/12/2021) di Jakarta.

Cucu Presiden Soekarno itu menuturkan bahwa masyarakat kecil akan sangat terdampak dengan ketidakstabilan harga yang terjadi.

“Masyarakat berpenghasilan rendah akan sangat terdampak dengan kenaikan harga bahan kebutuhan pokok,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui bahwa per 24 Desember 2021 lalu, harga minyak goreng di pasaran jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp11.000 per liter. Bahkan untuk harga minyak goreng kemasan sudah ada yang mencapai Rp20.000 per liter.

Baca juga: Soft Launching Seknas PMP Perkenalkan Tagar #peremPUANhebat

Sedangkan harga bahan pangan pokok lain yang turut melambung tinggi adalah cabai rawit merah, telur ayam ras, dan bawang merah.

“Ibu-ibu rumah tangga sudah banyak mengeluh, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah bahkan sudah ada yang mencapai Rp140.000 per kilogram. Ini sudah melebihi harga daging,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Permasalahan naiknya harga-harga bahan pangan di akhir tahun, sebut Puan, juga harus diselesaikan untuk waktu-waktu ke depan. Sebab, fenomena ini selalu berulang dan perlu upaya penyelesaian yang komprehensif.

Perlu adanya sinergi kebijakan antar sektor baik dari sisi hulu maupun hilir, dari sektor produksi dan perdagangan.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Devis Karmoy
Editor: Redaksi

Baca Juga