Sekilas Info

Okupansi Ruang Isolasi Penuh, WHO Soroti Sistem Perawatan Pasien Covid-19 di Jakarta

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konperensi pers tentang Covid-19 di Markas WHO, di Jenewa. World Health Organization leaders at a press briefing on COVID-19, held on March 6 at WHO headquarters in Geneva. Here's a look at its history, its mission and its role in the current crisis.

Jakarta – Kapasitas tempat tidur isolasi rumah sakit untuk rujukan pasien Covid-19 di Jakarta mendapat sorotan dari World Health Organization (WHO).

Organisasi Kesehatan Dunia itu melaporkan bahwa saat ini 70 persen okupansi ruang isolasi di Jakarat dipenuhi pasien Covid-19.

"Meningkatkan perhatian tentang kapasitas sistem perawatan kesehatan untuk mengatasi meningkatnya jumlah kasus baru setiap minggunya," tulis WHO dalam laporan resmi pada Rabu (2/9/2020), yang dikutip Daily Klik dari laman CNN Indonesia, Jumat (4/9/2020).

Data menunjukkan bahwa wilayah DKI Jakarta memiliki 4.456 tempat tidur isolasi serta memiliki 483 di ruang ICU yang tersebar di 67 rumah sakit rujukan Covid-19.

Meski begitu, jumlah pasien Covid-19 yang setiap pekan hampir mencapai 5.000 pasien. Hal itu membuat jumlah tempat tidur yang tersedia telah terisi semuanya.

Saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur dan fasilitas di rumah sakit rujukan Covid-19, termasuk merekrut tenaga medis.

Dilansir dair CNN Indonesia, pihak Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan telah menjalin kerjasama dengan 67 rumah sakit di Jakarta untuk penambahan kapasitas ruangan. Diantaranya RSUD, BUMN, TNI, Polri dan swasta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan pihaknya sedang mengusahakan agar tingkat ketersediaan bed bisa mencapai presentase 60 persen.

Dikatakan Widyastuti, penambahan tersebut juga termasuk dilakukan untuk ruangan ICU.

Okupnasi Rumah Sakit rujukan Covid di Jakarta hampir mencapai batas maksimal. Direktur RSUD Tarakan Jakarta Pusat Dian Ekowati menyebutkan jumlah tempat tidur di rumah sakit tersebut hampir habis terpakai.

Pada awal September ini, angka kasus virus corona di ibu kota terus mengalami lonjakan drastis selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hingga Kamis (3/9/2020), pasien Covid-19 di DKI Jakarta terjadi lonjakan penambahan 1.359 kasus.

Akibat lonjakan tersebut Pemprov DKI Jakarta memperpanjang waktu PSBB transisi hingga Kamis (10/9/2020) pekan.

Penulis: Devis Karmoy
Editor: Redaksi

Baca Juga