Sekilas Info

Nelayan Asal Flores Timur Terdampar di Lembata akibat Cuaca Buruk, BMKG Imbau Waspada

Wahyu (20) warga Kelurahan Gege, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur yang terdampar di perairan Lewoleba di desa Lolong, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata Kamis (6/2/2025).

DAILYKLIK.ID, Larantuka – Seorang nelayan bernama Wahyu (20) asal Kelurahan Gege, Kecamatan Larantuka, Flores Timur, terdampar di perairan Lewoleba, Desa Lolong, Kecamatan Nagawutun, Kabupaten Lembata, pada Kamis (6/2/2025). Kejadian itu disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.

Olan Kleden, warga setempat, menceritakan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 14.00 WITA. Saat itu, hujan deras disertai angin kencang sedang berlangsung. "Kami sedang beristirahat di depan Pustu ketika seorang warga datang dan memberitahu ada orang yang terdampar akibat terseret ombak," ujar Olan.

Setelah mendapat laporan, Olan dan teman-temannya segera menuju lokasi. Mereka menemukan Wahyu di kantor Kepala Desa Lolong, sementara perahunya hancur akibat dihantam gelombang besar.

Warga desa Nagawutun bersama Korban cuaca ekstrem.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang melaporkan bahwa cuaca buruk di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) disebabkan oleh sirkulasi siklonik di Kimberly, Australia, yang memicu angin kencang dan hujan lebat. Fenomena ini juga diperkuat oleh aktifnya Monsun Asia, Seruakan Dingin (Cold Surge), La Nina lemah, serta Maden Julian Oscillation (MJO).

BMKG mengingatkan masyarakat NTT untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan kerusakan bangunan. Masyarakat diminta untuk tidak panik, namun meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan.

Baca Juga