Curah Hujan Mulai Tinggi, Harga Cabai Merah di Medan Merangkak Naik

Dailyklik.id, MEDAN - Komoditas cabai merah di Kota Medan dan sekitarnya mengalami tren kenaikan harga seiring mulai tingginya intensitas hujan belakangan ini. Bertolak belakang dengan cabai rawit yang mengalami penurunan harga sepanjang Agustus 2024.
Harga cabai merah di pasar-pasar tradisional di Kota Medan dan sekitarnya dalam 10 hari terakhir terpantau mengalami tren kenaikan, terutama di awal pekan ini. Cabai merah saat ini ditransaksikan di kisaran harga Rp37.750 per kilogram, mengacu data PIHPS (Pusat Informasi Harga Pangan Strategis) Sumut.
Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan harga di akhir Juli yang rata-rata masih di level Rp31.950 per kilogram. Selain cabai merah, daging ayam juga mengalami tren kenaikan harga, terutama di awal pekan ini.
Bila mengacu kepada data PIHPS, harga daging ayam di Sumut saat ini dijual di kisaran Rp32.400 per kilogram, lebih tinggi dari akhir Juli yang masih di level Rp31.150 per kilogram. Sedangkan jika mengacu kepada data PIHPS Kota Medan, harga daging ayam naik sebesar 17% atau dari Rp26.000 di akhir pekan menjadi Rp30.500 per kilogram saat ini.
Kondisi bertolak belakang dari cabai merah dialami komoditas cabai rawit yang justru menunjukan tren penurunan harga. Sepanjang Agustus ini cabai rawit rata-rata dijual di harga Rp45.550 per kilogram, dari sebelumnya dengan rata-rata Rp47.150 per kilogram (mengacu data PIHPS).
Sementara itu, harga bawang merah masih relatif bertahan di rentang harga Rp20.000 - Rp30.000 per kilogram. Begitu pula dengan bahan pokok yang lain, sejauh ini terpantau tidak mengalami perubahan harga yang signifikan.
Paidi, Pengamat Ekonomi Sumut, menilai tren peningkatan harga cabai merah dipengaruhi tingginya curah hujan di Sumut belakangan ini. Terutama di daerah-daerah sentra cabai merah di Sumut, seperti Kabupaten Karo.
"Hujan cenderung merata di wilayah produsen di dataran tinggi, dan wilayah konsumen di dataran rendah," ungkapnya, Selasa (6/8).
Intensitas hujan yang cenderung tinggi, kata dia, memicu terjadinya gangguan pada saat panen hingga proses distribusi ke wilayah konsumen. Kondisi itu memicu risiko kerusakan produk yang bisa mendorong kenaikan harga.
Ditambah lagi, imbuh dia, demand atau permintaan pada pekan ini memasuki pola konsumsi normal. Dia juga melihat ada potensi kenaikan demand antara 13% hingga 18% pada sejumlah komoditas pangan hortikultura, setelah berakhirnya bulan Muharam.
Terutama pada komoditas cabai, bawang dan daging ayam. Kenaikan demand tersebut sejauh ini dibarengi dengan curah hujan tinggi dan memicu kenaikan harga.
Komentar