Layanan Makin Buruk dan Penumpang Sering Terlantar, Aktivis Desak Audit Forensik Lion Air
dailyklik.id, MEDAN – Aktivis kepemudaan Devis Abuimau Karmoy mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk mengatasi persoalan penundaan (delay) penerbangan yang terus terjadi di maskapai Lion Air. Ia menilai, situasi ini sudah sampai pada titik di mana audit forensik menyeluruh wajib dilakukan. “Sudah saatnya pemerintah melakukan audit forensik secara menyeluruh terhadap Lion Air,” tegas Devis di Medan, Sabtu (9/8/2025).
Sebagai Wasekjen DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), ia juga meminta Menteri Perhubungan bertindak tegas terhadap manajemen Lion Air.
Menurutnya, pelayanan maskapai tersebut semakin buruk karena sering menunda keberangkatan tanpa alasan jelas. Devis mencontohkan pengalamannya pada Kamis, 24 Juni 2025, saat penerbangan rute Kualanamu–Soekarno Hatta yang dijadwalkan pukul 08.00 WIB ditunda hingga tiga kali, dan baru terbang pada pukul 12.35 WIB. Akibatnya, agendanya di Jakarta berantakan.
Keributan pun terjadi di Bandara Kualanamu saat ratusan penumpang yang sudah menunggu sejak pukul 05.30 WIB hanya mendapat kompensasi berupa roti dari pihak maskapai.
Kasus serupa kembali terjadi pada Rabu (6/8/2025), kali ini menimpa penumpang Super Air Jet—maskapai di bawah Lion Air Group—yang mengalami delay tiga jam tanpa penjelasan. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan ketegangan di ruang tunggu, meski pihak maskapai menawarkan kompensasi uang Rp300 ribu per penumpang.