Sosial Media
Forum Pemilihan: Dilema dan Dialog Di Balik Akun Palsu
Oleh. Gusti Omkang Hingmane (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta)
Maya dan Rian (alias-red), dua tokoh dalam kisah dunia maya yang penuh gejolak, bertemu menjelang pemilihan kepala daerah dalam berbagai forum online/ group facebook yang membahas isu-isu sosial dan politik lokal.
Di tengah suasana politik yang memanas, banyak tokoh di forum/ group tersebut menggunakan akun palsu untuk menyebarkan propaganda atau mengkritik lawan politik mereka, bahkan mengupas latar belakangnya juga.
Awalnya, Maya dan Rian bersikap skeptis satu sama lain karena mereka tahu bahwa banyak akun palsu yang berusaha memanfaatkan momen pemilihan kepala daerah untuk mencari dukungan atau membangun opini negatif terhadap kandidat lain.
Maya merasa Rian hanyalah salah satu dari banyak “akun palsu politik” yang mencari perdebatan demi kepentingan tertentu, sementara Rian menganggap Maya hanyalah bagian dari “tim pendukung palsu” yang mencari sensasi.
Namun, ketika mereka mulai berinteraksi lebih lanjut, Maya dan Rian menemukan bahwa keduanya memiliki ketertarikan yang sama terhadap isu-isu sosial dan politik yang memengaruhi daerah mereka.
Mereka mulai berdiskusi tentang keadilan, pelayanan publik, dan isu-isu penting lainnya tanpa harus menggunakan kata-kata yang merendahkan atau provokatif.
Kesamaan pandangan mereka tentang pentingnya menjaga dialog yang sehat dan bermutu membuat Maya dan Rian menjadi dekat. Mereka saling bertukar pendapat, menghargai sudut pandang satu sama lain, dan bahkan bekerja sama mencari solusi untuk masalah-masalah yang mereka bahas.
Dalam proses tersebut, Maya dan Rian juga mulai melihat bahwa di balik akun-akun palsu yang seringkali menciptakan kekacauan di dunia maya, masih ada kesempatan untuk membawa perubahan positif.
Mereka memutuskan untuk menggunakan pengaruh mereka untuk mengedukasi orang lain tentang pentingnya berdialog dengan hormat, menghargai perbedaan pendapat, dan tidak terjebak dalam permainan politik yang kotor.
Akhirnya, Maya dan Rian tidak hanya menjadi teman dalam dunia maya, tetapi juga menjadi teladan bagi banyak pengguna lainnya. Walaupun mereka berdua juga berakun palsu, yang tidak patut ditiru.
Tetapi, mereka menunjukkan bahwa, meskipun di sekitar mereka banyak akun palsu yang menciptakan kekacauan, mereka masih bisa memilih untuk berfokus pada hal-hal positif, seperti membangun jaringan kerja sama dan menyuarakan aspirasi dengan cara yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Komentar