Sekilas Info

Cerita di Balik Keberhasilan Namira Purba, Membangun Desa Daur Ulang Terbesar di Dunia

Namira Purba berfoto dengan latar belakang bangunan hasil daur ulang.

Medan - Dalam mewujudkan mimpi yang besar tentu saja tidak dapat selalu dilakukan dengan mudah, karena dalam menggapai impian tersebut setiap orang pasti memiliki cerita, proses, dan perjalanannya masing-masing.

Seperti halnya perjalanan yang dilakukan oleh Namira Purba, sosok perempuan muda yang berasal dari desa kecil, yakni Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Namira Purba adalah seorang perempuan kelahiran 18 Februari 2000 yang merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Perempuan yang akrab disapa Mira ini juga dikenal sebagai sosok yang peka terhadap isu-isu lingkungan, dan saat ia menjadi salah satu aktivis lingkungan di Indonesia.

Baca juga: Kerjasama BNSP, LPPM USU Berhasil Sertifikasi 50 Pemandu Wisata

Melihat kondisi lingkungan Indonesia yang dapat digolongkan sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia, tentunya isu-isu seputar lingkungan sangat menjadi sorotan bagi para aktivis lingkungan yang memiliki keinginan agar bumi dapat terjaga dan terbebas dari sampah.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Namira sebagai seorang aktivis lingkungan memiliki mimpi besar, yaitu menciptakan desa daur ulang terbesar di dunia sebagai role model manajemen persampahan di dunia.

Mimpi besar juga harus diiringi oleh usaha yang besar pula. Oleh karena itu sebagai aktivis lingkungan, langkah utama yang dilakukan oleh Namira dalam membangun desa daur ulang terbesar tentu saja harus dimulai dari hal dasar seperti melakukan edukasi kepada masyarakat agar terciptanya kesadaran masyarakat.

Baca juga: Penelusuran Terkait “Healing” dan “Desa Wisata” Meningkat Dibanding Tahun Sebelumnya

Sehingga bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap lestari dan terbebas dari sampah.

Dalam mewujudkan impian ini pula Namira tidak melakukannya seorang diri. Namira dibantu oleh organisasi peduli lingkungan non-pemerintah (NGO) bernama Yayasan Sayap Proyek Indonesia yang didirikannya pada 30 Maret 2020 silam.

Yayasan Sayap Proyek Indonesia atau lebih dikenal sebagai Project Wings Sumatra yang terletak di Desa Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara ini sebagai organisasi perpanjangan tangan asal Jerman yang bernama Project Wings.

Baca juga: Bukan Milik Pemkab Langkat, Pasar Baru Stabat Segera Ditutup

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Afif (The Influitive Publisher)
Editor: Redaksi
Photographer: Afif

Baca Juga