Sekilas Info

Bank Sampah Balai Raja dan BSU Bumi Pahae Lestari Edukasi 5 Sekolah di Taput

Bank Sampah Balai Raja dan BSU Bumi Pahae Lestari Edukasi 5 Sekolah di Taput

Taput - Hampir seluruh sekolah menggunakan perangkat elektronik guna mendukung kegiatan pembelajaran, setidaknya paling sedikit masing-masing dari murid dan guru menggunakan dua perangkat elektronika; telepon seluler dan komputer. Belum ditambah dengan kebutuhan lainnya, seperti pencetak, pemindai, mesin fotocopy, proyektor, eksternal disk, headset dan yang lainnya.

Suka atau tidak, perangkat elektronika ini suatu saat akan menemui masa akhir operasinya sehingga tidak dapat digunakan lagi atau dengan kata lain sudah menjadi sampah elektronik (electronic waste atau e-waste).

Berbeda dengan sampah-sampah lainnya seperti sampah organik, sampah elektronik terbuat dari komponen-komponen yang mengandung B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun dan Berbahaya). Oleh karenannya sampah elektronik dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.


Baca juga:
Bupati Taput Pimpin Rakernas Apkasi Bahas Kewenangan Daerah di Sektor Minerba


Perlunya kesadaran mengenai e-waste serta cara penanganannya membuat salah satu pegiat bank sampah dari Riau berkolaborasi dengan Bank Sampah Unit (BSU) Bumi Pahae Lestari berinisiatif mengadakan program Bank Sampah Goes To School berupa edukasi mengenai e-waste, pengumpulan sampah elektronik (e-waste collection), dan pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di llima sekolah di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput).

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 27 – 31 Maret 2023 yang mengangkat tema Generasi Milenial Peduli Sampah Elektronik. Adapun lima sekolah yang dikunjungi oleh Bank Sampah Balai Raja dan BSU Bumi Pahae Lestari adalah SMA Negeri 1 Tarutung, SMP Negeri 1 Pahae Julu, SMK HKBP Sarulla, SMP Swasta Santa Maria Tarutung, dan SMK Swasta St. Nahanson Parapat.

Direktur Bank Sampah Balai Raja, Berto Sitompul memberikan edukasi mengenai macam-macam sampah elektronik, bahayanya terhadap lingkungan, manusia, dan mahluk hidup lainnya, serta cara yang benar dalam menanganinya.


Baca juga:
Personil Polres Taput Briptu FFM Jadi Tersangka


“Edukasi tentang sampah elektronik ini masih minim, padahal konsumsi barang elektronik di Indonesia sangat tinggi. Jangan buang e-waste bercampur dengan sampah lain. Mari selamatkan lingkungan dari racun sampah elektronik. Buanglah sampah elektronik pada tempat yang tepat seperti tempat sampah elektronik di Bank Sampah,” kata Berto Sitompul, Rabu (12//4/2023).

Selanjutnya 1 2
Penulis: Deddy Hutajulu
Editor: Deddy Hutajulu
Photographer: Istimewa

Baca Juga