MTs Negeri 2 Padangsidimpuan Pungut Rp400 ribu Bangun Ruang Kelas, Kemenag: Itu salah!
Padangsidimpuan - Diduga alasan kekurangan ruang kelas, sejumlah orang tua siswa Madrasah Tsanawiah (MTs) Negeri 2 Padangsidimpuan diminta menyumbang uang senilai Rp400 ribu oleh pihak Sekolah untuk membangun ruang kelas baru.
Salah satu orang tua siswa, Hasibuan mengatakan ia diberitahu oleh anaknya agar orang tuanya membayarkan sejumlah uang dalam bentuk sumbangan sebesar Rp400 ribu. Sumbangan tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas baru bagi siswa kelas VIII di MTs Negeri 2 Padangsidimpuan.
"Saya heran, kenapa sekolah berstatus negeri meminta sumbangan kepada orang tua siswa untuk pembangunan kelas baru. Dan jumlahnya juga ditentukan. Seharusnya yang namanya sumbangan itu bentuknya sukarela," ujar Hasibuan, Selasa (9/11/2021) kepada jurnalis.
Hasibuan membeberkan bahwa sesuai isi surat yang ia terima menerangkan, sesuai hasil rapat pengurus komite dan orang tua serta wali kelas VIII pada 19 Agustus 2021, telah disepakati akan diadakan pembangunan satu ruangan kelas dengan biaya Rp200 juta, maka untuk para orang tua siswa kelas VIII diminta untuk menyumbangkan masing-masing senilai Rp400 ribu/siswa.
"Dikondisi masa Pandemi COVID-19 saat ini, sangat tidak baik, jika komite sekolah atau pihak sekolah menyetujui untuk melakukan pemungutan uang dalam bentuk sumbangan seperti ini. Karena, tidak semua orang tua siswa (sesuai isi surat) mampu membayarnya," katanya
Selaku orang tua siswa, Hasibuan meminta komite dan pihak sekolah mengevaluasi hasil rapat tersebut.
"Ini kan sekolah negeri, kan bisa diajukan ke pemerintah soal kekurangan ruang kelas tersebut. Dan jangan sampai membebani orang tua siswa. Apalagi sekarang banyak yang sedang dalam keadaan susah. Dan saya tidak setuju dengan praktik tersebut," tuturnya.
Kepala MTs Negeri 2 Padangsidimpuan Ummi Kalsum membenarkan isi surat tersebut.
"Benar adanya permintaan sumbangan sesuai dengan isi surat tersebut," kata Kasek Ummi Kalsum kepada jurnalis saat dikonfirmasi.
Komentar