Sekilas Info

Sepi Pembeli Akibat PPKM, Kini Penenun Uis Karo Kembali Bergairah

Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Salah seorang penenun Uis Karo di Binjai tampak sedang menenun di alam terbuka karena belum memiliki tempat bertenun. Foto diabadikan, Senin (18/10/2021).

Kata Ade, setiap penenun bisa menghasilkan tiga hingga empat lembar Uis Karo per dua minggu. Tergantung tingkat kesulitan proses pembuatannya.

"Proses membuatnya mulai dasar yaitu benangnya di kanji terlebih dahulu, lalu di jemur dan di torha. Kemudian di ani dulu terus di putik atau dibuat motifnya. Barulah setelah itu di tenun," urai Ketua Kelompok Penenun Bunda Karya.

Sedangkan, untuk pemasaran, sebut Ade, para penenun Uis Karo tidak kuatir untuk bersaing dengan usaha konveksi. Malah banyak para pembeli yang menginginkan Uis Karo asli dari hasil tenunan.

"Karena hasil tenunan lebih baik dari produk pabrikan. Karena hasilnya lebih rapi, lebih berat dan berkualitas," katanya.

Menariknya, anggota penenun Bunda Karya tidak hanya dari kalangan wanita dewasa. Namun banyak juga gadis remaja yang kini mulai tertarik dengan menenun Uis Karo.

"Ini lagi belajar mengane atau merangkai benang sebelum di tenun," ujar Nova Br Purba, salah seorang gadis remaja yang mulai menggeluti menenun Ulos Karo.

Kain tradisional Uis Karo merupakan warisan asli dari para leluhur. Uis Karo telah digunakan secara turun temurun di acara pesta adat tradisional masyarakat Karo.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Bayu D Aditama
Editor: Redaksi
Photographer: Bayu Aditama

Baca Juga