Sekilas Info

Asal (dari) Menyuntik

Gusti Omkang Hingmane

Oleh: Gusti Omkang Hingmane,S.Pd.,Gr

“Tadi pagi, anakmu disuntik. Dia pulang dalam keadaan menangis. Baju tidak dikancing, dan bahkan celana dan ikat pinggang pun tidak terikat dengan baik”, jelas ibunya malam itu.

Ayahnya sangat shock mendengar hal itu. Berita itu sungguh membuat semua tekanan darah menjadi meningkat secara tiba-tiba. Dalam benaknya, ia sangat bertanya-tanya. Mana mungkin seperti itu, sekolah (para guru) tidak ada pemahaman terhadap psikologi anak-anak. Semuanya guru sekolah dasar, kan? Seharusnya mereka paham, anak-anak itu, anak ingusan, kan? Kata-kata itu selalu bercengkraman dalam pikirannya.

“Emangnya disuntik apa? Ada informasi dari sekolah ke orang tuakah?”, tanya ayahnya.

“Tidak ada informasi dari sekolah. Tadi pagi, kata tetangga, bahwa anak-anak akan diimunisasi hari ini. Jadi anak-anak harus makan yang kenyang”, tutur ibunya.

“Waduh . . . . Jadi tidak ada informasi dari sekolah”, ayahnya kaget mendengar hal itu.
“Ko bisa, ya?”

“Bersyukurlah, ada tentangga yang mengingatkan tentang imunisasi hari ini. Walaupun dia tidak bertugas di sekolahnya anak ini. Tetapi, sangat kasihan, orang tua lain yang tidak mengetahui informasi ini. Apakah anak-anak mereka ada makan atau tidak, kan kita tidak tahu”, tambah suaminya.

“Belum lagi, setelah anak-anak disuntik, pasti ada efek sampingnya. Ini semua orang tua harus tahu”, tambah ibunya yang sedikit kecewa.

“Iya, benar”, jawab ayahnya.

****

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Gusti Omkang Hingmane
Editor: Redaksi
Photographer: Istimewa

Baca Juga