Menangis Ketika Greysia/Apriyani Juara Olimpiade Tokyo 2020, Padahal Cuma Nonton, Kok Bisa?
Jakarta - Momen emas Olimpiade Tokyo 2020 tentu super emosional bagi pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Tapi hal yang sama ternyata dialami oleh banyak penonton yang ikut tersedu saat keduanya dipastikan juara. Kok bisa sebaper itu, padahal cuma nonton?
Menurut dokter spesialis kesehatan olahraga, dr Michael Triangto, SpOK, deg-degan saat menonton Olimpiade Tokyo 2020 adalah hal wajar. Menurutnya, momen menonton pertandingan penting kerap meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
Peningkatan tekanan darah serta denyut jantung terjadi karena emosi baik karena mendukung sang jagoan, atau kecewa karena jagoan kalah. Seringkali, emosi yang meledak-ledak inilah yang membuat penonton ikut 'jantungan'. Mengingat, emosi dan hormon adrenalin meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah.
"Itu (menonton pertandingan) nggak akan signifikan dalam menaikan tekanan darah, tapi kita masuk secara perasaan. Kita masuk secara emosi ke dalam pertandingan tersebut. Apalagi kalau kita mempunyai hubungan erat dengan yang ada di layar," terang Michael Triango dikutip dailyklik dari detikcom, Minggu (1/8/2021).
"Itu membuat emosi kita bersatu dengan emosinya dia (atlet). Apakah karena keputusan dari penjaga garis, dalam hal ini kita bicara bulutangkis, atau karena ada kegagalan saat menempatkan bola atau membuat pukulan terutama pada poin-poin tertentu," lanjutnya.
Apa risikonya jika terlalu larut dalam emosi?
Menurut dr Michael, menjaga kesehatan emosi tak kalah penting dengan kesehatan jantung. Seringkali, seseorang terlihat sehat-sehat saja lantaran tak pernah ada keluhan sakit jantung. Namun di balik itu, kondisi sebenarnya tak bugar baik karena kurang bergerak, atau tak sehat secara emosi.
Komentar