Sekilas Info

Praktisi Koperasi: Pembentukan Koperasi dan Asosiasi Petani Nilai Tawar bagi Petani

Inocentius Peni, Praktisi Koperasi asal Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, dalam acara sosialisasi pembentukan Koperasi Petani, di Labuam Bajo, Rabu (9/6/2021).

Mabar - Problematika Pertanian dan petani tak kunjung usai. Setiap tahunnya, pemerintah dan DPR selalu membahas soal isu petani Indonesia.

Persoalan yang sama dihadapi para petani khsususnya di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepada dailyklik, Kamis (10/6/2021) praktisi Koperasi yang juga Anggota DPRD Mabar, Inocentius Peni, menguraikan beberapa persoalan mendasar yang dihadapi petani di Manggarai Barat.

"Posisi tawar petani saat ini masih sangat lemah yang disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya SDM belum cukup kuat, akses modal masih sulit, akses pasar yang adil masih lemah, Kualifikasi produk (kualitas dan kuantitas) masih rendah, teknologi pertanian masih minim," urai Inocentius yang saat ini menjabat Ketua Fraksi PAN DPRD Manggarai Barat.

Menurutnya, Persoalan persoalan ini yang menyebabkan petani kita tidak berdaya dan kalah saing dengan koorporasi. Sistem ekonomi kapitalis dan pasar bebas menjadi ancaman besar bagi petani.

Untuk mengatasi problem seperti ini, kata Inocentius, kebijakan politik pemerintah yang berorientasi pada untuk menyelesaikan persoalan tersebut sangat dibutuhkan.

Selanjutnya 1 2 3
Penulis: Tarsisius Derson Wesa
Editor: Redaksi
Photographer: Tarsisius DW

Baca Juga