Sekilas Info

Usai Banjir Bandang, Petani di Sumba Timur Terancam Gagal Panen

Lahan pertanian milik warga di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, yang rusak akibat dilanda banjir bandang awal April lalu.

Waingapu - Para petani di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami gagal panen tahun ini, akibat banjir bandang yang melanda NTT termasuk sebagian wilayah Sumba Timur, pada awal April lalu.

Sebagai contoh yang di alami warga Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Sumba Timur. Pada umumnya petani desa ini mengalami gagal panen akibat ladang mereka yang berada dekat pinggiran sungai, sehingga ikut dilanda banjir bandang.

Andreas Kalikit Maraweli, salah seorang warga yang ditemui jurnalis dailyklik.id di desa Palakahembi, Kamis (20/5/2021) mengatakan banjir bandang yang datang secara tiba-tiba itu telah menyapurata seluruh tanaman miliknya, berupa pisang, terong, dan jagung.

"Jagung dan semua tanaman sebenarnya sudah siap di panen, tapi tidak sempat panen karena waktu itu hujan tidak pernah berhenti baik siang maupun malam," kata Andreas.

Kepada jurnalis Andreas menyebutkan, memasuki musim kemarau seperti saat ini para petani harus menyiapkan lahan kemudian menyiram tanah yang terlihat kering. Dan kata Maraweli, tidak ada pilihan lain selain petani harus menyiraman ladang mereka agar bisa digunakan untuk bercocok tanam.

Lantas dari mana sumber air untuk ladang petani ?

Merespon kebutuhan air para petani di desa Palakahembi akibat kekeringan, Pendeta muda (Pdm) Mbadi Hanggawali STh dari GBIS Sola Gratia Sumba berkomitmen untuk membantu warga melalui pemanfaatan air sungai yang letaknya dekat dengan lahan pertanian warga.

Pdm Mbadi berencana membangun irigasi khusus lahan pertanian untuk tanaman jagung, alasannya memilih tanaman jagung karena memiliki peranan penting dan strategis dalam menunjang ketahanan pangan serta perbaikan perekonomian warga.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Iryanto Njoru Hapa
Editor: Redaksi
Photographer: Iryanto Njoru Hapa

Baca Juga