Gedung DPRD Sumut Jangan Jadi Gudang Ember

Medan - Kondisi gedung DPRD Sumut yang bocor-bocor, toilet yang rusak, dinding yang berlumut, menjadi sorotan masyarakat. Hal itu semakin diperparah oleh ketidakpedulian Sekretaris DPRD Sumut terhadap kondisi gedung tempat para wakil rakyat itu melakukan kerja-kerjanya.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Sumut Institite, Osriel Limbong, di Medan, Selasa (29/04), menanggapi berita tentang kondisi gedung tersebut yang muncul di beberapa media.
"Kondisi gedung DPRD Sumut bisa rusak seperti itu dikarenakan fungsi pengawasan dan budgedting DPRD Sumut di tahun anggaran 2020 dan 2021, sangat diragukan," ucapnya.
Alasannya, dua tahun anggaran dialokasikan untuk rehab Kantor Gubernur Sumut yang menelan biaya lebih kurang Rp 100 miliar, sementara gedung tempat aktivitas kerja para anggota DPRD Sumut bersama eksekutif dalam menerima aspirasi rakyat guna mencari solusi disetiap persoalan rakyat, tidak tertampung dalam APBD Sumut.
Disamping itu, sambungnya, Sekwan DPRD Sumut juga tidak punya kepedulian dengan hal-hal yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Akibatnya, saat ini gedung yang selesai dibangun tahun 2011 dengan sumber pendanaan tiga tahun APBD Sumut itu, dalam kondisi tidak nyaman.
Komentar