Permak Peninggalan Zamam Jepang Bandara Pantar Siap Beroperasi
Alor - Bandar Udara (Bandara) Pantar, yang berada di pulau pantar Kabupaten Alor Nusa Tenggara Timur yang dibangun untuk memberikan alternative aksesibilitas selain menggunakan moda transportasi laut.
Dikutip dari halaman Direktorat Jendral Perhubungan Udara (Kemenhub RI), kamis (5/11/2020). Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, menyebutkan bahwa bandara ini merupakan bandara pertama yang akan dioperasikan di Pulau Pantar.
"Sebelumnya, bandara ini merupakan lapangan terbang (Lapter) peninggalan Jepang yang didarati oleh pesawat misionaris milik MAF hingga akhir 1972. Selanjutnya, bandara ini mulai dibangun pada tahun 2014, siap untuk diresmikan dan dioperasikan," papar Dirjen Novie Riyanto.
Baca juga: Januari 2021, Kabupaten Alor Punya Kecamatan Baru
Bandar Udara (Bandara) Pantar ini akan berperan untuk memberikan aksesbilitas yang lebih cepat, mengembangkan perekonomian, dan membuka akses pariwisata di kepulauan Pantar dan sekitarnya.
"Saat ini, masyarakat pulau pantar menuju pulau Alor hanya menggunakan moda transportasi laut yang memakan waktu hingga 4 jam. Dengan adanya bandara ini diharapkan masyarakat dapat terbantu dengan aksesbilitasnya yang lebih cepat," tambah Dirjen Novie Riyanto.
Dari sisi udara, bandara ini memiliki Runway dengan ukuran 900x30m yang dapat didarati oleh pesawat sejenis Cesna Grand Caravan, dengan Taxiway sepanjang 70x21m, serta Apron seluas 70x65m. Sedangkan, dari sisi darat, bandara ini memiliki terminal seluas 800m2 dengan kapasitas 36.000 penumpang/tahun.
Komentar