Sekilas Info

Dinilai Gagal, Mahasiswa Simsim Desak Edy Rahmayadi Copot Asren Nasution

Elemen mahasiswa yang menamakan diri Alisansi Mahasiswa Pakpak Simsim berunjuk rasa mendesak Gubernur Sumut mencopot Pj Bupati Pakpak Bharat dari Jabatannya, Kamis (27/8/2020) di depan Kantor Gubernur Sumut.

Medan - Puluhan mahasiswa yang tergabung Alisansi Mahasiswa Pakpak Simsim berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan.

Dalam orasinya, mahasiswa meminta Gubenur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mencopot Pejabat (Pj) Bupati Pakpak Bharat Asren Nasution.

Mahasiswa menilai, Asren Nasution tidak serius memimpin Kabupaten Pakpak Bharat. Sebagai Pj Bupati selama dua tahun di Pakpak Bharat Asren dinilia tidak mampu menjalankan tugas sebagai Pejabat Bupati.

Pimpinan aksi mahasiswa Pakpak Simsim Edwin Stenov dan koorinator lapangan Jak Sandra dalam orasinya menyebukan, Pj Bupati dianggap tidak peduli dengan Pakpak Bharat. Alasannya keduanya, belum lama menjabat sebagai Pj Bupati sejumlah ASN Pakpak Bharat telah dipindahtugaskan ke luar daerah.

"Padahal sebagaimana diketahui saat ini Pakpak Bharat membutuhkan SDM di OPD," ujar Jak Sandra.

Mahasiswa menilai, dengan terjadinya pemindahan ASN yang dilakukan Pj Bupati akan menghambat pelayanan publik, terutama dimasa pandemi Covid-19 saat ini.

"Kami menilai pemindahan tersebut diduga jadi ajang kongkalikong. Namun tidak kelihatan," ucapnya Edwin Stenov.

Tak hanya soal mutasi, Jek Sandra juga menilai Pj Bupati gagal dalam membangkitkan sektor Pertanian di Pakpak Bharat. Tak hanya itu, penilaian mahasiswa Asren tidak punya gebrakan dalam mendongkrak pertanian di daerah tersebut.

"Kami melihat gebrakannya tidak ada. Padahal dia sudah tahun menjabat sebagai pejabat bupati," kata Jak.

Jak juga menjelaskan persoalan lain, selama dua tahun menjabat sebagai Pejabat Bupati Pakpak Bharat Asren hanya mendapat wajar dengan pengecualian (WTD) dari BPK.

Dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK dua tahun pula terdapat temuan BPK miliaran rupiah.

"Dua tahun Pakpak Bharat hanya mendapat WDP. Buatlah tahun pertama WDP, tapi harusnya tahun kedua sudah bisa berbenah," beber Jak.

Koorinator lapangan dalam aksi ini juga menambahkan bahwa atas banyaknya temuan tersebut Asren dianggap gagal memimpin di Pakpak Bharat. Ia berharap gubenur Sumut Edy Rahmayadi harus menarik kembali Asren Nasution ke Pemprov Sumut.

"Kami berharap Edy Rahmayadi tegas. Kami berharap gantilah Pejabat Bupati yang bekerja dengan serius," ucap Jak.

Diterima Humas

Mendengar orasi mahasiswa, dua orang pejabat dari perwakilan Sekretariat Daerah Kantor Gubenur Sumatera Utara menemui para pengunjuk rasa. Keduanya A Yazid Matondang dan Salman dari Humas Pemprov Sumut.

Salman mengaku akan menyampaikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa akan dalam unjuk rasa tersebut kepada Biro Otonomi Daerah Pemprov Sumut.

Ia juga menegaskan, laporan mahasiswa juga akan diteruskan kepada gubernur Sumut karena soal pengangkatan pejabat adalah ranahnya gubenur.

"Saya kira soal pergantian adalah ranahnya pimpinan. Apa yang disampaikan adik-adik mahasiswa akan disampaikan kepada gubernur. Jika ada bahan pendukung lainnya boleh juga disampaikan kepada kami," ucapnya.

Salman menegaskan akan segera menyampaikannya tuntutan mahasiswa kepada Gubernur Edy Rahmayadi.

"Yang intinya laporan ini akan saya sampaikan. Tapi yakinlah statemen kawan-kawan ini akan kami teruskan kepada pimpinan," ucapnya.

Usai mendengar jawaban perwakilan Pemprov Sumut, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

Penulis: Devis Karmoy
Editor: Redaksi

Baca Juga