Diduga Judi, Gamezone Meresahkan Warga Asahan
Asahan - Warga Kabupaten Asahan akhir-akhir ini merasa diresahkan dengan keberadaan zona permainan (gamezone) yang ada di daerah itu. Pasalnya permainan tersebut diduga disalahgunakan oleh pemiliknya untuk berjudi.
Seperti permainan Bintang Zone yang beralamat di Panglima Polem, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan.
Permainan dengan pola mengisi voucher terlebih dahulu itu, umumnya diketahui di bandrol melalui isi ulang permainan dengan bayaran paling sedikit Rp10.000, dan yang paling banyak Rp.1.000.000.
Para pemain yang memenangkan gamezone akan mendapatkan voucer gamezone, lalu voucher tersebut dapat ditukar dengan uang dan hadiah lainnya.
Informasi yang diperoleh Daily Klik seorang sumber menyebutkan, para pemain biasanya memenangkan ratusan hingga jutaan dalam waktu sekejab.
Sumber Daily Klik yang meminta identitasnya dirahasiakan itu, membenarkan bahwa gamezone tersebut hanya modus.
"Emang benar bang permainan gamezone yang berada di pinggir jalan ini mengandung judi, setiap malam orang yang main disini sangat rame," ungkapnya.
Ia pun berharap kepada instansi terkait untuk segera menertibkan gamezone berasa judi tersebut.
"Pihak aparat tolong tertibkan permainan judi ikan itu, karena saya tidak mau dilingkungan saya ada tempat yang dijadikan lokasi judi," pintanya.
Sumber ini juga meminta instansi terkait di lingkungan Pemkab Asahan jangan menutup mata dengan keberadaan permainan judi di lingkungannya.
Sementara itu di media sosial facebook, salah seorang warga Asahan dengan inisial BM secara terangan-terangan menulis di dinding akun facebooknya mendesak Pemkab Asahan untuk mengevaluasi pemberian izin usaha gamezone di daerah itu.
"Pemerintah Kabupaten Asahan diminta MENGEVALUASI kembali IZIN USAHA GAME ZONE di Panglima Polem Kab Asahan Bintang Zone, yang di SALAH GUNAKAN untuk TEMPAT PRAKTEK PERJUDIAN dengan MODUS VAUCHER BISA DI TUKARKAN DENGAN UANG / VAUCHER di Hargai Senilai Rp. 90.000 sampai dengan Rp. 95.000," tulis BM didinding facebooknya.
Sebelum berita ini ditayangkan, Daily Klik berusaha mengkonfirmasi pihak terkait, namun salah seorang pejabat yang dihubungi melalui telepon seluler tidak menjawab telepon wartawan.
Komentar