Sekilas Info

Gunung Sinabung Kembali Erupsi, Tinggi Kolom Tercatat 4460 meter dpl

Gunung Api Sinabung kembali erupsi dengan ketinggian 4460 meter dpl pada Kamis (13/8/2020) siang. Ssehari sebelmunya Gunung Sinabung juga erupsi dengan ketinggian 5000 meter dpl.

Karo – Berdasar laporan KESDM, Badan Geologi, PVMBGP Pos Pengamatan Gunung Sumatera Utara Armen Putra mengatakan, telah terjadi erupsi Gunung Api Sinabung pada Kamis (13/8/2020) sekira pukul 13:08 Wib dengan tinggi kolom abu teramati sekira 2000 meter di atas puncak atau sekira 4460 metera diatas permukaan laut (dpl).

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur dan tenggara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm yang berlangsung selama 20 menit 47 detik," ujarnya Armen Putra.

Armen menyebutkan, saat ini Gunungapi Sinabung berada pada Status Level III (Siaga), untuk itu dihimbau kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, termasuk lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh,” pintanya.

Kepala pos Pemantau Gunung Api Sinabung itu, kembali menegaskan kepada masyarakat yang bermukim dekat sungai yang berhulu di Gunung Sinabung diminta agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Pantauan Daily Klik terdapat beberapa kecamatan diguyur hujan abu vulkanis, dinataranya wilayah Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Merdeka dan Kecamatan Berastagi.

Salah seorang warga Desa Naman Teran KT Ginting (52) saat ditemui wartawan mengatakan, akibat erupsi gunung Sinabung lahan tempat ia berusaha gagal menghasilkan. Sehingga ia terpaksa harus menanggung  kerugian.

“Ini sudah keenam kalinya Sinabung erupsi dan memuntahkan abu vulkanis  yang sangat mengganggu aktifitas kami, termasuk terhadap tanaman kami diladang sudah dipastikan akan gagal panen, sementara modal awal sudah masuk (merugi) berkisar Rp 8 juta.” kata Ginting dengan berlinang air mata.

Penulis: Rianto Ginting
Editor: Redaksi
Photographer: Istimewa

Baca Juga